Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Produksi Awan Berkurang, BMKG: Kemarau Bakal Lebih Lama dan Cuaca Panas
Lampungpro.co, 11-Oct-2019

Heflan Rekanza 736

Share

JAKARTA (Lampungpro.co): Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi berkurangnya produksi awan dari lautan sehingga menyebabkan kemarau berlangsung lebih lama. Gejala perubahan iklim itu telah menjadi perhatian dunia karena tidak hanya muncul di Indonesia tapi juga terjadi di Amerika dan Afrika.

"Laut menjadi lebih dingin sehingga pembentukan awan berkurang dan ini rata-rata terjadi di seluruh dunia," kata Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati, Jumat (11/102019).

Dia mengungkapkan, imbas berkurangnya awan, cuaca menjadi panas dan curah hujan sedikit. Awan yang selama ini menjadi tabir pelindung tak ada lagi sehingga cahaya matahari langsung ke permukaan bumi. "Sejak Juli, suhu di berbagai daerah di Indonesia tercatat di atas 30. Bahkan Jakarta sampai 34. Kondisi panas ini menyebabkan kekeringan lebih lama," ungkap Rita.

Kemarau selama Juli 2019, kata Rita, menjadi yang terburuk sejak seratus tahun terakhir. Perubahan iklim itu disebabkan banyak faktor. Termasuk di antaranya efek rumah kaca dan berkurangnya pepohonan hijau. "Dalam pertemuan BMKG seluruh dunia ini sudah diketahui. Pemerintah juga sudah tahu dan upayanya kolaborasi semua pihak. Salah satunya tanam pohon dan penghijauan," ujar dia.

Hingga Oktober ini, belum bisa dipastikan musim kering berakhir penuh. Minimnya pembentukan awan sejak beberapa bulan terakhir terjadi sampai saat ini.(**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1462


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved