Sementara itu, bicara otak tak akan lepas dari dua hal yakni bentuk fisik dan non fisik. Bentuk fisik dapat disebut sebagai struktur otak, sedangkan bentuk non fisik disebut juga jiwa yang tak terlihat.
Neuroleadership merupakan istilah pembaruan dari bagaimana pemimpin menggunakan akal dan pikirannya, yaitu tentang cara seorang pemimpin mengutamakan akalnya dari semua bentuk emosi, egoisme, keberpihakan sempit, ekstremisme, dan lain-lain. Disiplin keilmuan ini hendaknya dilihat dari empat sudut kebenaran, mulai dari kebenaran filosofis, kebenaran sosiologis, kebenaran yuridis, dan kebenaran kultural. NeuroLeadership membahasakan kebenaran dengan bahasa akademik dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Ke depan, dunia dihadapkan pada sesuatu yang tidak pasti, berubah-ubah, kompleks, dan ambigu. Di situlah peran NeuroLeadership menjaga kewarasan dan ketenangan kondisi Indonesia. Tentu semua bermula dari individu yang telah dicerdaskan otak (emosi)nya," ujar Prof. Taruna.
"Jadi, Pemimpin Indonesia adalah pemimpin yang memiliki kapasitas yang komprehensif, sehingga berani mengambil risiko serta bertanggung jawab. Untuk itu perlu kiranya kita memilih pemimpin yang tepat. Tepat di sini artinya pemimpin tersebut adalah seorang yang berpola pikir bertumbuh (growth) dan transformasional," tambahnya. (***)
Editor : Sandy, Sumber : Humas Unmal
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
24702
Bandar Lampung
6762
214
21-Apr-2025
323
21-Apr-2025
238
21-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia