Sutrisno juga menjelaskan tempat usaha Bumdes dipusatkan di rumah Kades. Ketua pengelolanya pun dikuasai istri Kades yakni Heny. Untuk 2023 ini Sutrisno mengakui program Bumdes masih belum berjalan.
Kehadiran belasan warga, berharap Bumdes harus transparansi dan jangan sampai dimonopoli oleh kepala desa. Menurut beberapa warga di Balai Desa bahwa selama ini tidak ada transparansi soal Bumdes.
"Sangat kelihatan Bumdes diletakan di rumah Pak Kades. Istrinya sebagai pengelola Bumdes. Kenapa tidak dimusyawarahkan agar dikelola masyarakat dan tidak terkesan monopoli," ucap sejumlah warga di kantor desa.
Terkait hal ini, Kepala Desa Braja Indah, Syarif, mengklaim bahwa pembentukan Bumdes di desanya pada waktu itu sudah dimusyawarahkan. Menurutnya perlu orang yang bisa menguasai ilmu komputer untuk mengelola Bumdes.
"Mengurus Bumdes tidak sembarang orang kalau tidak bisa menguasai ilmu IT ya runyam. Makanya saya ambil anak-anak muda yang bisa mengoperasikan komputer," dalih Syarif.
Terkait keterlibatan istrinya sebagai pengelola Bumdes karena menurutnya istrinya memiliki ilmu bisnis sebagai pemasar beras. Syarif mengatakan bahwa sudah banyak warga yang ditawari untuk mengelola Bumdes tapi tidak ada yang mau.
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1468
Bandar Lampung
1824
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia