Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Program Makan Bergizi Hadirkan Wujud Nyata Pemerataan Gizi dan Ekonomi Nasional
Lampungpro.co, 15-Jun-2025

Febri 39494

Share

Program Makan Bergizi Gratis | Ist/Lampungpro.co

JAKARTA (Lampungpro.co): Program makan bergizi gratis atau MBG telah menjadi salah satu langkah inovatif, yang memberikan angin segar bagi sektor pangan dan peternakan di Indonesia.

Program ini dirancang untuk menciptakan peluang investasi yang berkelanjutan dan menguntungkan, serta mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Melalui pendekatan berbasis kolaborasi dan teknologi, program ini dianggap mampu menarik perhatian berbagai kalangan yang ingin berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dari sektor riil.

Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap sektor peternakan semakin meningkat seiring dengan kebutuhan pangan protein hewani yang terus bertambah.

Pemerintah telah mendorong berbagai kebijakan dan insentif untuk mendorong peningkatan produksi dan efisiensi di bidang ini. Program MBG pun, muncul sebagai solusi strategis yang tidak hanya memberikan peluang investasi, tetapi juga mengedepankan keberlanjutan dan pemberdayaan peternak lokal.

Guru Besar IPB sekaligus Tim Pakar Bidang Susu di Badan Gizi Nasional (BGN), Epi Taufik mengatakan, program MBG patut mendapatkan perhatian serius. Ia pun menyoroti program MBG bukan hanya menjawab isu kekurangan gizi pada anak-anak Indonesia, tetapi juga membuka peluang ekonomi strategis sebagai pasar baru bagi sektor pangan dan peternakan nasional.

"Ini adalah pandangan yang masuk akal, karena program MBG, bila dikelola dengan baik, memiliki dua dimensi utama, yaitu dimensi sosial dalam bentuk peningkatan kualitas gizi generasi muda, dan dimensi ekonomi dalam bentuk jaminan pasar bagi produk pertanian dan peternakan dalam negeri," kata Epi Taufik, Minggu (15/6/2025).

Menurutnya, kehadiran pasar pasti yang dibentuk oleh intervensi negara dapat menjadi penopang stabilitas bagi pelaku usaha pangan lokal, termasuk peternak susu, petani sayur, dan produsen bahan pokok lain. Dengan kata lain, hal tersebut adalah model intervensi negara yang tidak hanya bersifat karitatif, tapi juga produktif.

1 2 3 4

Berikan Komentar

Anonymous


Informasi yang sangat bermanfaat. thanks Unissula Universitas Islam

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Bro, Pelajaran Apa yang Kau Petik dari...

Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...

11732


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved