Program MBG menyasar siswa sekolah, ibu hamil, hingga balita demi menekan stunting dan memperkuat generasi 2045. ISTIMEWA

JAKARTA (Lampungpro.co): Pemerintah terus menggencarkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai strategi nasional membangun generasi emas Indonesia 2045. Diluncurkan sejak 6 Januari 2025, program ini mulai diimplementasikan bertahap di berbagai daerah.

Secara nasional, MBG mencatat perkembangan signifikan dengan berdirinya 1.787 unit Satuan Produksi Pangan Gizi (SPPG) yang telah melayani lebih dari 6,2 juta jiwa per 16 Juni 2025. Di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tujuh dapur MBG mulai beroperasi aktif.

Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, menyebut pelaksanaan program MBG di Pati telah berjalan positif. "Saat ini tujuh SPPG sudah mulai beroperasi dan menunjukkan dampak baik," kata Edy.

Dinas Kesehatan Pati juga melaksanakan pelatihan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk memastikan makanan yang diproduksi aman. Satu dapur telah mengikuti SLHS, sementara enam lainnya dijadwalkan segera menyusul.

Edy menegaskan keberhasilan program MBG sangat ditentukan oleh sinergi lintas sektor. “Ini bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan gizi masyarakat, terutama kelompok rentan,” ujarnya.

Sosialisasi program MBG terus dilakukan, termasuk di Desa Tanjung Rambutan, Kabupaten Kampar, Riau, yang diikuti lebih dari 300 peserta. Acara menghadirkan Anggota Komisi IX DPR RI Sahidin dan Staf Koordinator Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Mohamad Fadil Alchoiri.

Sahidin menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan program MBG di seluruh pelosok Tanah Air. “Sasarannya mencakup siswa sekolah, ibu hamil, menyusui, dan balita,” kata dia.

Sementara itu, Mohamad Fadil menjelaskan pemenuhan gizi optimal berdampak pada penurunan stunting dan peningkatan kecerdasan. “Gizi yang baik akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,” jelasnya.

Editor: Amiruddin Sormin

Laporan: Tim Redaksi