Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Program MBG Dorong Produksi dan Distribusi Pangan Nasional, Bukan Pemicu Kenaikan Harga
Lampungpro.co, 05-Nov-2025

Febri 226

Share

Program Makan Bergizi Gratis | Ist/Lampungpro.co

JAKARTA (Lampungpro.co): Pemerintah RI melalui program makan bergizi gratis (MBG) menegaskan, inisiatif ini dirancang sebagai penggerak produksi dan distribusi pangan nasional, bukan sebagai faktor pemicu kenaikan harga komoditas, dengan dikelola bersama sejumlah instansi terkait, program MBG ditargetkan menjangkau hingga 82,9 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025.

Menurut data Badan Gizi Nasional (BGN), hingga Oktober 2025 tercatat lebih dari 13.300 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) aktif diseluruh wilayah Indonesia. Dalam pelaksanaannya, MBG tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga memperkuat rantai pasok dari petani dan pelaku UMKM pangan lokal hingga distribusi ke daerah-daerah terpencil.

Pendekatan ini, tentunya membuat program MBG menjadi salah satu pendorong utama aktivitas ekonomi di sektor pertanian dan juga pangan nasional.

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan mengatakan, program MBG sama sekali bukan penyebab kenaikan harga pangan seperti yang beredar di publik. Saat ini, pemerintah telah menyiapkan mekanisme pengelolaan dan pengawasan, agar pelaksanaan program tidak mengganggu keseimbangan pasar.

"Program MBG justru mendorong produktivitas dan memperkuat rantai pasok pangan nasional. Skala program yang besar, turut menciptakan permintaan tetap bagi hasil panen petani dan produk UMKM pangan lokal, sehingga stabilitas harga bisa lebih terjaga," kata Zulkifli Hasan, Rabu (5/11/2025).

Menurutnya, tata kelola MBG telah diatur melalui Peraturan Presiden (Perpres) dan Keputusan Presiden (Keppres) yang baru saja diselesaikan, untuk memastikan seluruh proses pengadaan, distribusi, dan pengawasan dilakukan secara transparan.

"Kami ingin memastikan tidak ada distorsi harga, sehingga semua pengadaan dilakukan dengan melibatkan petani, koperasi, dan pelaku usaha lokal. Justru dengan cara ini, MBG memperkuat produksi dalam negeri, bukan menaikkan harga," ujar Zulkifli Hasan.

Selain memperluas akses pangan bergizi, program MBG juga berperan penting sebagai instrumen stabilisasi pasar. Ketika harga hasil pertanian turun di tingkat petani, maka hasil panen dapat diserap untuk memenuhi kebutuhan program MBG, sehingga kesejahteraan petani tetap terjaga.

Sementara dari sisi hilir, masyarakat penerima manfaat juga turut memperoleh jaminan gizi, tanpa harus terbebani oleh kenaikan harga bahan pokok.

Pemerintah memastikan seluruh rantai pelaksanaan MBG terus diawasi melalui koordinasi antarinstansi, termasuk Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan Kementerian Kesehatan.

Hingga September 2025, sebanyak 31 juta warga telah menerima manfaat langsung dari program ini, dan jumlahnya terus meningkat seiring dengan bertambahnya SPPG di berbagai daerah.

Dengan dukungan lintas sektor dan pengawasan terpadu, pemerintah optimistis MBG tidak hanya menjaga stabilitas harga pangan, tapi juga memperkuat kemandirian pangan nasional, meningkatkan daya beli masyarakat, serta menciptakan fondasi ekonomi yang lebih tangguh bagi petani dan pelaku UMKM diseluruh Indonesia. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved