WAYJEPARA (Lampungpro.com): Puluhan ribu jemaah dari berbagai wilayah Lampung turut mengantar dan berdoa pada pemakaman ulama kharismatik Lampung KH Ahmad Shodiq, di Desa Braja Dewa, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, Jumat (13/7/2018) pukul 22.00 WIB.

Langit terang bercahaya bintang menyaksikan puluhan ribu jemaah melantunkan shalawat Nabi yang diakhiri kalimat 'Mbah Shodiq Waliyullah' saat jenazah dimasukkan ke liang lahat di pemakaman kelaurga yang berjarak 500 meter dari Pondok Pesantren Darussalamah. Lampungpro.com yang berada di tengah puluhan ribu pelayat menyaksikan keharuan dan derai air mata saat nama KH Ahmad Shodiq disebutkan.

Doa dan tahlil harus dilakukan berulangkali karena kompleks pemakaman tak mampu menampung ribuan jemaah yang ingin mendoakan sahabat Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu. Gelombang peziarah memakai kendaraan bus, truk, dan mobil berbagai daerah terus berdatangan hingga Sabtu dinihari. Gelombang peziarah diprediksi masih terjadi hingga sepekan ke depan.

BACA JUGA: Ulama Sepuh dan Kharismatik Lampung KH Ahmad Shodiq Wafat

Di antara peziarah tampak Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim, Ketua Kadin Provinsi Lampung yang juga Rektor Universitas Malahayati Muhammad Kadafi, dan para pengasuh pondok pesantren. Putra kedua Almarhum, Gus Baweh, meminta jemaah mengikhlaskan kepergian Muhtasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung itu.

"Kegiatan pondok tetap harus jalan, tak boleh berhenti karena ini perjuangan Abah Shodiq," kata Gus Baweh.

KH Ahmad Shodiq mendirikan Pondok Pesantren Darussalamah sejak 1960. Hingga kini pondok yang berbasis salafi itu mengasuh ratusan santri dari berbagai penjuru daerah. "Setiap tahun lebih dari 200 santri yang lulus dari pondok yang didirikan Abah," ujar Gusbaweh. (SUSANTO/PRO1)