JAKARTA (Lampungpro.com) : Direktur Utama Bulog, Budi Waseso menyebut ada beberapa komoditas pangan yang dianggap harganya sulit untuk dikendalikan pada saat Ramadan dan Lebaran. Salah satunya yakni harga telur ayam. "Saya bilang kemungkinan agak susah telur ya telur ayam," kata Budi.
Meski sulit dikendalikan namun pihaknya telah memiliki sejumlah cara untuk menekan harga telur di tingkat pasar. Salah satunya dengan menggandeng para peternak ayam petelur untuk lakukan operasi pasar.
"Kita sudah berusaha karena kan peternak-peternak ayam petelur sudah siap juga sebetulnya. Kita sudah kerja sama kepada para peternak dengan petelur ayam dan perusahaan besar petelur sudah siap. Kita sudah membeli untuk operasi pasar," ujar dia.
Di samping itu, Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini juga memastikan bahwa ketersediaan stok bahan komoditas pangan lainnya terjamin. "Gula aman. daging ayam stok banyak, daging kerbau kita banyak," terang dia.
Sebelumnya, Budi juga memastikan ketersediaan beras selama bulan Ramadan aman, bahkan hingga akhir tahun stok beras masih stabil. "Kalau beras saya jamin Insya Allah sampai akhir tahun ini tidak akan ada impor, gitu loh. Nanti saya buktikan," jelas dia.
Dia menyebut, hingga saat ini tercatat sudah ada 2,1 juta ton beras di gudang Bulog. Tidak menutup kemungkinan stok beras terus bertambah bila petani di sejumlah daerah di Tanah Air memanen padi. "Ya pasti lah. Sampai sekarang beras kita enggak keluar tapi menyerap terus jadi nambah-nambah," ujarnya.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4138
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia