GUNUNG SUGIH (Lampungpro.co): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus berkomitmen, untuk mengupayakan pengentasan kemiskinan di wilayah Lampung. Angka kemiskinan Lampung terus menunjukkan penurunan yang signifikan.
Hal tersebut terbukti pada Minggu (16/11/2025), ada 722 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Lampung Tengah resmi graduasi mandiri. Mereka keluar dari kepesertaan bantuan sosial, berdasarkan kemampuan dan kemandirian mereka sendiri.
Kabar menggembirakan ini disampaikan dalam Acara Memperingati Hari Lahir Pasar Tradisional PKH yang dirangkai dengan Wisuda Penerima Manfaat PKH, di Kampung Terbanggi Besar, Lampung Tengah.
Acara tersebut, dihadiri Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, beserta jajaran pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa.
Dalam laporannya, Lilis Suryati Syahputeri, Pendamping PKH untuk wilayah Terbanggi Besar dan Bandar Jaya mencatat, capaian 722 graduasi mandiri ini merupakan tonggak penting bagi Lampung Tengah.
"Ini berarti 722 keluarga telah naik kelas, menjadi lebih mandiri, dan berhasil keluar dari ketergantungan terhadap bantuan sosial. Graduasi mandiri adalah bukti kemiskinan dapat diantarkan menuju akhir, bukan diwariskan," kata Lilis Suryati Syahputeri.
Menurutnya, keberhasilan graduasi tidak terlepas dari dukungan menyeluruh antara pendamping PKH, pemerintah kampung, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi. Dalam tiga tahun terakhir, berbagai inisiatif pemberdayaan ekonomi, termasuk Pasar Tradisional PKH, yang berperan penting mendorong KPM meningkatkan pendapatan keluarga.
Pasar Tradisional PKH Terbanggi Besar sendiri, sudah dirintis sejak 2021 oleh pendamping dengan dukungan pemerintah desa, kecamatan, dan Korkab KKTB kala itu, Fathol Ariefin, yang kini menjabat Kepala Dinas PMK Lampung Tengah.
"Dengan dukungan Gubernur Lampung Bupati Lampung Tengah, kami berharap pasar ini berkembang menjadi pusat ekonomi rakyat. Lengkap dengan fasilitas seperti layanan perbankan, apotek, dan minimarket, sehingga semakin banyak keluarga PKH yang siap graduasi mandiri," ujar Lilis.
Sementara itu, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengungkapkan, Lampung berada pada jalur yang tepat untuk menurunkan kemiskinan secara signifikan.
Saat ini, Lampung memiliki sekitar 900 ribu keluarga miskin, dengan tingkat kemiskinan 8-10 persen, dan angka kemiskinan ekstrem sekitar 80 ribu keluarga. Lampung juga memiliki 1.900 pendamping PKH yang mendampingi 480 ribu KPM.
"Jika satu pendamping bisa menggraduasi 10 keluarga setiap tahun, maka setiap tahun 20 ribu keluarga keluar dari kemiskinan. Dalam lima tahun, itu berarti 100 ribu keluarga atau 300 ribu jiwa, sehingga di tahun 2029, tingkat kemiskinan Lampung bisa turun ke bawah 6 persen," ungkap Rahmat Mirzani Djausal.
Gubernur Mirza juga menegaskan, salah satu kebijakan pertamanya sebagai Gubernur Lampung adalah menaikkan insentif pendamping PKH, dan menjadikan Lampung sebagai provinsi dengan insentif pendamping PKH tertinggi se-Indonesia.
"Memberi insentif Rp500 ribu perbulan itu masih jauh lebih kecil, dibandingkan dengan manfaat ekonomi yang bisa dihasilkan, jika pendamping mampu mengeluarkan puluhan ribu keluarga dari kemiskinan," tegas Mirza.
Gubernur Mirza juga mengapresiasi para pendamping PKH dan tim kabupaten, yang berhasil menjadi pionir dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yakni sistem data tunggal sosial ekonomi yang menjadi rujukan seluruh program pemerintah.
"Dengan DTSEN, maka bantuan tidak lagi diberikan berdasarkan kedekatan, tapi berdasarkan data. Ini adalah lompatan besar dalam memastikan seluruh program tepat sasaran," ujar Rahmat Mirzani Djausal.
Saat ini, ada banyak program nasional akan hadir di Lampung Tengah seperti makan bergizi gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, sekolah rakyat, program peternakan, perikanan kolam, dan lainnya.
Gubernur meminta agar UMKM PKH, terutama yang sudah lulus graduasi, diprioritaskan memasok kebutuhan MBG dan dapur-dapur di Lampung Tengah. Pendamping juga diminta untuk membuka akses pasar bagi usaha keluarga yang sudah mandiri.
Gubernur Mirza menutup arahannya dengan pesan kuat, dengan menekankan fondasi pembangunan adalah keluarga yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing. Hal tersebut hanya bisa diwujudkan, jika semuanya bisa bergerak bersama, memastikan program tepat sasaran, dan pendamping bekerja sepenuh hati. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Anonymous
Mungkin karena malu jika rumahnya ditempel stiker keluarga miskin.
Kominfo Lampung
352
Lampung Selatan
930
Lampung Selatan
944
206
17-Nov-2025
227
17-Nov-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia