Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Refleksi Hari Pahlawan, Petani di Way Panji Lampung Selatan ini Sukses Wujudkan Ketahanan Pangan Berkat Bantuan PLN
Lampungpro.co, 12-Nov-2024

Febri 122

Share

Darma Saputra, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Lampung, bersama Suparmin, Ketua Kelompok Tani Tunas Baru didampingi 2 Anggota Kelompok Tani | Lampungpro.co/Dok PLN

KALIANDA (Lampungpro.co): Ketua Kelompok Tani Tunas Baru di Desa Sidoharjo, Way Panji, Lampung Selatan, Suparmin, merupakan sosok pahlawan masa kini yang perjuangannya memperoleh dukungan penuh PLN dalam upaya menjaga ketahanan pangan.

Bersama program Electrifying Agriculture PLN Peduli, Suparmin dan kelompok taninya mampu meningkatkan kesejahteraan petani setempat dan sukses menggandakan hasil panen padi mereka.

Sebelum PLN hadir dengan bantuan sumur bor, Suparmin dan para petani hanya dapat memanen padi satu kali setahun, dengan biaya operasional tinggi akibat penggunaan genset untuk menyuplai air ke sawah mereka.

Namun berkat bantuan sumur bor dari PLN Peduli yang diberikan sekitar tiga tahun lalu, kini mereka dapat memanen padi dua kali dalam setahun.

"Alhamdulillah sebelum ada sumur bor dari PLN Peduli, kami hanya bisa panen satu kali setahun. Namun setelah mendapat bantuan sumur bor, kami dapat panen dua kali setahun," kata Suparmin, Selasa (12/11/2024).

Suparmin menambahkan, sebelum adanya pompa listrik dari PLN Peduli, para petani di Desa Sidoharjo mengandalkan genset untuk memompa air ke sawah, dengan biaya operasional yang cukup besar.

Untuk memenuhih kebutuhan air di satu hektar sawah, Suparmin dan para petani lainnya harus menghidupkan genset selama sekitar 10 jam dengan biaya bahan bakar mencapai Rp80 ribu perjam. Setiap kali menyuplai air, mereka membutuhkan biaya sekitar Rp800 ribu perhektar.

"Setidaknya pengisian air dilakukan sebanyak tiga kali dari masa tanam hingga panen, sehingga total biaya operasional tersebut mencapai Rp2,4 juta perhektar dalam satu musim tanam," tambah Suparmin.

Namun setelah menggunakan pompa listrik dari PLN, biaya tersebut turun drastis menjadi sekitar Rp250 ribu perhektar. Bagi petani seperti Suparmin yang memiliki rata-rata tiga hektar sawah, ini berarti penghematan yang signifikan, sekaligus peningkatan keuntungan bagi mereka.

"Pompa listrik dari PLN Peduli sangat membantu kami dalam menurunkan biaya operasional. Sebelumnya, saat menggunakan genset, kami harus mengeluarkan biaya besar untuk bahan bakar, sekarang dengan biaya listrik jauh lebih hemat, kami sangat berterima kasih atas uluran tangan PLN ke kami," ujar Suparmin.

Keberhasilan ini juga berdampak pada produksi padi di Desa Sidoharjo. Saat panen raya, Suparmin dan kelompok taninya mampu menghasilkan rata-rata 8 hingga 9 ton padi perhektar.

Hal tersebut, merupakan pencapaian yang membanggakan dan menjadi bukti dengan adanya bantuan yang tepat seperti halnya yang dilakukan PLN, maka ketahanan pangan dan kesejahteraan petani dapat terwujud.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung, Muhammad Joharifin mengungkapkan, program Electrifying Agriculture seperti yang diinisiasi PLN Peduli, sebagai komitmen PLN mendukung masyarakat desa dalam meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan, khususnya di wilayah-wilayah yang membutuhkan.

"Dukungan PLN ini tak hanya membantu petani dalam mengatasi tantangan operasional, tetapi juga membuka jalan bagi petani di Desa Sidoharjo untuk mencapai potensi maksimal mereka dalam sektor pertanian," ungkap Muhammad Joharifin.

Dengan langkah tersebut, PLN tak hanya menerangi desa-desa di pelosok, tetapi juga menjadi mitra masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan dan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4156


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved