JAKARTA (Lampungpro.com): Presiden Joko Widodo menargetkan pembagian sertifikat tanah di Indonesia sebanyak 5 juta buku sebagai bagian dari upaya reforma agraria. "Jadi sekarang harus berani mengatakan, Ya saya pemilik NKRI. Ini buktinya sertifikat tanah saya," kata Presiden Joko Widodo, saat acara Pembinaan, Fasilitasi dan Kerja Sama Akses Reform bagi Masyarakat Penerima Sertifikat Hak atas Tanah di Taman Raja Batu, Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatera Utara, Sabtu (25/3/2017).

Dalam siaran pers Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Jokowi memberikan target 5 juta sertifikat tanah tersebut kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil yang biasanya hanya 500 ribu-700 ribu sertifikat.Kepemilikan sertifikat tanah, kata dia, merupakan bukti sebagai pemilik sah suatu lahan di NKRI. Kendati demikian, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan sertifikat. 

Selama ini, ujar Jokowi, kendala utama yang dihadapi dalam pembagian sertifikat kepada masyarakat adalah kurangnya jumlah tenaga juru ukur. Presiden meminta ditambahnya juru ukur, baik melalui jalur rekrutmen Pegawai Negeri Sipil maupun jalur alih daya. "Tahun depan targetnya tujuh juta sertifikat yang dibagikan," jelas Presiden.

Dari 106 juta bidang tanah, baru 46 juta bidang yang telah disertifikatkan. Presiden menginginkan semua bidang telah bersertifikat pada 2025. "Keadilan dalam penguasaan, dalam kepemilikan, dalam penggunaan dan dalam pemanfaatan tanah, wilayah dan sumber daya yang ada di dalamnya," kata dia. (*/ANT/PRO2).