BANDUNG (Lampungpro.com): Puluhan delegasi dari keraton-keraton se-Nusantara hadir menyemarakkan Asian African Carnival (AAC) 2017, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/5/2017). Para sultan/raja se-Nusantara menjadi saksi peringatan 62 tahun Konferensi Asia Afrika.
Dari Lampung diwakili Kerajaan Adat Pak Sipak Kepaksian Pernong Lampung yang dipimpin Edwarsyah Pernong Raja Kesultanan Lampung Edward Syah Pernong yang bergelar Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan XXIII. Kepaksian Pernong membawa pasukan tersebut terdiri dari seratusan pendekar yang turun-temurun mengabdi kepada raja.
Kehadiran Edwasyah Pernong yang berjalan bersama Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil, banyak menyita perhatian warga terutama saat pawai. Menurut Ridwan Kamil perhelatan ini merupakan inspirasi yang dicetuskan melalui Konferensi Asia Afrika. Inspirasi tersebut lantas membawa ratusan negara menuju kemerdekaan dari kolonialisme.
"Konferensi Asia Afrika membawa semangat anti penjajahan, membawa semangat anti kolonialisme. Di Gedung Merdeka lahirlah semangat melawan penjajahan," kata Ridwan.
Melalui acara itu, Ridwan juga ingin menunjukkan keberagaman bangsa Indonesia dengan hadirnya para sultan/raja dari keraton-keraton se-Nusantara. "Dari Kota Bandung kita sampaikan pesan semangat kebangkitan dan persatuan Indonesia. Kita sampaikan pesan kebangkitan keraton-keraton Nusantara untuk menjadi tempat yang terhormat di republik ini," kata Ridwan.
Selain dari Lampung, juga hadir Kerajaan Gowa, yang membawa pasukan angkatan darat dan angkatan laut kerajaannya. Hal itu menunjukkan bahwa sejak dahulu, Gowa telah menjadi kerajaan maritim yang tangguh. Kemudian, kontingen dari Sleman, Yogyakarta, dan Surakarta yang lebih mempertunjukkan produk budaya.
Dari Sleman, kontingen menampilkan kostum wayang kulit raksasa lengkap dengan seperangkat gamelan yang dibawa menggunakan rak beroda yang dimodifikasi. Sementara Yogyakarta dan Surakarta memperlihatkan pakaian khas daerah. Kontingen yang unik adalah dari Kerajaan Bau Bau yang menampilkan kostum parade raksasa yang rumit dan kreatif. Selain oleh orang dewasa, kostum juga dibawakan remaja dan anak-anak.
Tak ketinggalan, ada pula perwakilan dari mancanegara. India tampil membawakan musik dan tarian khas India yang dinamis dan menghentak-hentak. Warga pun ikut menari bersama mereka. Korea Selatan juga menampilkan musik dan pakaian tradisional. Selain itu, kontingen ekspatriat dari mancanegara juga turut berpartisipasi, seperti dari Inggris, Mesir, Meksico, Afrika, Jepang, dan Tiongkok. (PRO1)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1442
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia