Pembukaan Piala Soeratin PSSI Lampung | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Lampung mulai menggulirkan kompetisi untuk usia dini bertajuk Piala Soeratin 2025, dengan mempertandingkan dua kelompok umur yang berbeda yakni usia 13 dan usia 15 tahun pada Agustus 2025.

Kompetisi tersebut diikuti 103 tim baik dari sekolah sepakbola (SSB), akademi, hingga klub, dengan format pertandingan babak penyisihan grup yang dibagi ke dalam delapan wilayah atau grup.

Ada pun formatnya yakni Grup A Regional Bandar Lampung, Grup B Regional Lampung Selatan, Grup C Regional Lampung Timur, Grup D Regional Metro, Grup E Regional Lampung Tengah, Grup F Regional Pesawaran, Grup G Regional Pringsewu, dan Grup H Regional Tulang Bawang.

Setiap pemenang grup akan bertemu pada babak lanjutan tingkat provinsi untuk memperebutkan tiket ke tingkat nasional. Sementara itu, untuk kategori U-17, pelaksanaan di Pasir Sakti, Lampung Timur.

Wakil Ketua Asprov PSSI Lampung, Yoga Swara mengatakan, pada kejuaraan tersebut, pihaknya anak-anak muda khususnya usia 13 dan 15 tahun di Lampung, bisa diberikan ruang yang lebih banyak game bermainnya, dan pertandingan yang panjang waktunya

"Piala Soeratin tahun ini jumlah pesertanya meningkat melebihi target kuota. Ini berkat hadirnya Tim Bhayangkara di Lampung, yang kami percaya bisa memantik klub-klub di daerah untuk ikut," kata Yoga Swara, Rabu (6/8/2025).

Menurut Yoga, saat ini semangat sepakbola di Lampung sedang tinggi, ditambah ekosistem dan juga atmosfer sepakbola sedang hype di Lampung, yang membuat klub-klub di daerah ingin membuktikan, mereka punya kesempatan untuk bermain hingga tingkat nasional

"Soeratin ini merupakan regulasi dari pusat yang ditiap daerah harus melaksanakannya. Ending turnamen ini mencari bibit sepakbola dari Lampung, apalagi saat ini Lampung punya klub di Liga 1 Indonesia," ujar Yoga Swara.

Dengan demikian, sehingga anak-anak muda usia 13-15 tahun di Lampung, mempunyai kesempatan bermain yang nantinya jika permainannya bagus dan baik, maka akan dipanggil ke Tim Bhayangkara Youth.

Yoga berharap, kedepannya banyak kementerian lainnya datang ke Lampung menggelar kejuaraan serupa, seperti halnya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang menggelar Kejuaraan Piala Menpora, untuk memberikan tempat turnamen yang baik dan benar untuk anak-anak usia muda.

PSSI Lampung sendiri, memilih Lampung Timur jadi tuan rumah, karena mereka tidak ingin ada sentralisasi bermain di satu tempat, sehingga pengurus PSSI Lampung akan melaksanakannya secara bergilir disejumlah daerah.

PSSI berharap, para kepala daerah di Lampung bisa memperbaiki lapangan bermain, sehingga saat pemilihan venue tuan rumah bisa bebas, karena lapangannya sudah layak untuk digunakan para pemain. (***)

Editor : Febri Arianto