"Bekal ilmu berguna hingga akhir hayat. Warisan paling berharga adalah pendidikan". Kalimat inilah yang tercurah disetiap jerih keringat yang keluar dari orang tua kepada anaknya. "Ilmu dan pendidikan, bekal penting bagimu untuk menyongsong hidup di masa depan".
Heflan Rekanza -- Lampungpro.com
BANDAR LAMPUNG : Riuh dan raut wajah bahagia sekaligus haru, terdengar diantara ratusan manusia yang berkumpul disebuah gedung di Jalan Soekarno Hatta, Sukarame, Bandar Lampung. Yap, pagi itu, prosesi 'sakral' penyematan gelar atau biasa disebut wisuda, salah satu perguruan tinggi swasta di Bandar Lampung sedang berlangsung.
Dari sekian banyak wisudawan yang mengenakan topi 'toga' kebanggaan. Ada sosok gadis dengan raut wajah gembira sekaligus haru berdiri. Sebut dia 'Adik', melangkahkan kaki dengan pasti, menyusuri deretan tempat duduk, dan akhirnya tali di topi tersebut berpindah dari sisi kiri ke kanan. Tanda simbolis sebuah gelar 'Sarjana Ekonomi' telah tersemat di belakang nama.
Adik, merupakan putri bungsu dari tiga bersaudara, yang ketiganya merupakan perempuan. Gelar baru yang tersemat di belakang nama tersebut terasa spesial. Bukan karena kehebatan meraih gelar prestise tersebut, melainkan kisah dibelakang yang menyertai. Di hari bahagia itu, Adik hanya ditemani oleh dua saudari dan sang Ibu. Sang Ayah, hampir tiga tahun lalu telah berpulang kehadapan Ilahi.
Gelar ini terasa spesial bagi sang Adik, karena dua kakaknya telah lebih dulu menyandang gelar sarjana. Kini ketiganya resmi menyandang gelar serupa. Dibalik kesuksesan adik dan kedua kakaknya, ada sosok hebat. Mungkin lebih tepat dijuluki 'Pahlawan'. Bukan berlebihan, setelah kepergian sang Ayah. Sosok ibu yang merupakan pekerja keras ini, setiap pagi menembus melawan dinginnya pagi untuk bisa mewujudkan cita-cita sang putri.
Bukan cuma dinginnya pagi, terik dan panasnya matahari pun ia lawan demi menghidupi putrinya. Menjadi sosok 'single parent' merupakan hal sulit, apalagi harus mengurusi tiga putri yang belum berkeluarga dan masih menggantungkan hidup kepadanya. Namun, hal ini yang menjadi motivasi, bahwa sang anak harus bisa meraih pendidikan tinggi. Lebih hebat dari sang orang tua.
Dua anak tertua bahkan berhasil Ibu antarkan hingga meraih pekerjaan terbaiknya. Kini, sang Ibu kembali sedikit bernafas lega, karena anak bungsunya berhasil ia antarkan meraih gelar sarjana. Bukan hal mudah dengan sosok orang tua tunggal, Adik dan kedua kakaknya bisa meraih pendidikan tinggi.
Motivasi besar sang Ibu dan Almarhum Ayah yang membuat ketiganya mendapatkan bekal berarti.
"Bekal ilmu berguna hingga akhir hayat. Warisan paling berharga adalah pendidikan".
"Ilmu dan pendidikan, bekal penting bagimu untuk menyongsong hidup di masa depan".
Kedua kalimat inilah menjadi pengingat bagi Adik dan kedua saudari mengarungi hidup. Mengikuti jejak sang Ibu, menjadi wanita tangguh yang berjuang dengan peluh keringat, mengantarkan ketiga anaknya mendapatkan bekal warisan ilmu dan pendidikan untuk masa depan.
Sosok Ibu, bukan lagi sekedar orang tua, melainkan "Pahlawan Kehidupan". Belaian lembutnya, tak lekang dari masa kecil hingga dewasa. Hanya Ibu yang berani pertaruhkan hidup untuk kita. Ibu, Surgaku, Pahlawanku.(PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4143
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia