21. Gempa Mamasa 8 November 2018 M=5,1 menyebabkan beberapa rumah rusak ringan.
22. Gempa Sangihe-Talaud 6 November 2018 M=5,3 merusak beberapa rumah.
23. Gempa Manokwari Selatan 28 Desember 2018 M=6,0 merusak beberapa rumah.
Data 23 gempa merusak tersebut, lanjut Rahmat, sebanyak 19 gempa merusak dipicu aktivitas sesar aktif. Hanya 4 gempa yang dipicu aktivitas subduksi lempeng.
"Jika pada 2017 hanya terjadi gempa merusak sebanyak 19 kali, maka pada tahun 2018 telah terjadi 23 kali, sehingga ada peningkatan jumlah aktivitas gempa merusak di Indonesia," imbuh dia.
Rahmat menjelaskan selama 2018, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami sebanyak 2 kali. Peringatan dini tsunami yang pertama adalah saat terjadi gempa Lombok 5 Agustus 2018 dengan magnitudo M=7,0 dengan status ancaman waspada dengan ketinggian tsunami kurang dari 50 cm.
"Kedua adalah peringatan dini tsunami saat terjadi Gempa Donggala-Palu pada 28 Sep 2018 dengan magnitudo M=7,5 dengan status ancaman siaga dengan tinggi ancaman tsunami 0,5 hingga 3 meter. Kedua peringatan dini tsunami ini benar-benar terbukti terjadi tsunami," ujar dia.
Berikan Komentar
Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...
10644
BPJS Kesehatan
544
Bandar Lampung
1113
Kominfo Lampung
687
343
15-Jul-2025
224
15-Jul-2025
544
14-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia