JAKARTA (Lampungpro.co): PT PLN (Persero) berhasil mencatat penjualan terbaik pada tahun 2022, mencapai 270,82 terawatt hour (TWh) dengan total 85,28 juta pelanggan. Perolehan ini meningkat 15,75 TWh atau 6,17 persen, dibanding tahun 2021, ketika itu hanya mencapai 255,07 TWh.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN melakukan berbagai langkah untuk bisa tetap menciptakan kinerja perusahaan yang baik. Sesuai arahan pemerintah, PLN all out dalam menjaga pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi melalui keandalan pasokan listrik bagi industri, bisnis, UMKM, hingga seluruh lapisan masyarakat.
"Torehan penjualan terbaik pada 2022, merupakan buah dari strategi ekstensifikasi dan intensifikasi oleh perseroan. Ada pun strategi intensifikasi meliputi program pemasaran tambah daya bagi pelanggan eksisting," kata Darmawan Prasodjo dalam keterangannya, Rabu (8/2/2023).
Sementara strategi ekstensifikasi meliputi penciptaan demand listrik baru, yaitu program akuisisi captive power dan electrifying agriculture. PLN terus mencari ceruk pasar baru melalui program akuisisi captive power, sehingga berhasil mengajak banyak pelanggan bisnis dan industri, untuk beralih dari penggunaan pembangkit listriknya sendiri ke listrik PLN.
"Dengan demikian, program ini berhasil menyumbang penjualan 2,53 terawatt hour (TWh). Selain menyasar sektor industri, strategi PLN dalam menjaga pertumbuhan konsumsi listrik juga melalui sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan berupa program electrifying agriculture," ujar Darmawan Prasodjo
Tak ayal, program agrikultur modern berbasis energi listrik ini sukses menyumbang penjualan mencapai,31 TWh. Melalui program electrifying agriculture, PLN juga mendorong inovasi pada sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan, agar masyarakat yang sebelumnya menggunakan alat-alat mesin pertanian berbasis fosil, mahal, dan merusak lingkungan, menjadi berbasis listrik murah dan ramah lingkungan.
Selain itu, untuk bisa mendorong pertumbuhan konsumsi listrik di sektor pelanggan rumah tangga dan retail, PLN menjalankan program intensifikasi program pemasaran, seperti promo tambah daya yang menyumbang penjualan 1,31 TWh. Secara regional, penjualan listrik 2022 diseluruh wilayah mengalami peningkatan.
Wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana) menjadi paling pesat pertumbuhannya, dengan 9,34 persen atau 20,34 TWh. Hal ini menjadi sinyal pertumbuhan industri di wilayah timur Indonesia mulai bergeliat.
Sementara wilayah Sumatera dan Kalimantan, tumbuh 6,43 persen atau 56,05 TWh dan regional Jawa, Madura dan Bali sebesar 5,78 persen atau 194,42 TWh. Secara sektoral dan berurutan pada 2022, penjualan tenaga listrik pada tarif rumah tangga menyumbang 42,53 persen, tarif industri 32,35 persen, bisnis 17,49 persen, tarif sosial 3,69 persen, tarif publik 3,15 persen dan layanan multiguna, traksi serta curah 0,79 persen.
Hal itu menjadi sebuah kehormatan bagi PLN, agar dapat menjadi bagian dalam pemulihan ekonomi nasional pascapandemi. Capaian pertumbuhan penjualan listrik pada 2022, menjadi bukti nyata bahwa PLN berhasil menjaga stabilitas di tengah kondisi pandemi dan geopolitik global yang tidak menentu. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
329
Lampung Selatan
25581
Humaniora
3473
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia