GM Damri Lampung Suranto (kiri) saat melepas pasukan Marinir, di Pul Damri Rajabasa, Bandar Lampung, Rabu (25/12/2019). LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Mulai Rabu (25/12/2019) hingga 7 Januari 2020, pasukan Marinir Piabung, mengawal perjalan bus Damri rute Lampung-Jakarta. Pengawalan ini untuk mengantisipasi pelemparan batu baik di Jalan Tol Trans Sumatera maupun Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).

Pemberangkatan pasukan pengawal Damri ini berlangsung di Pul Damri Rajabasa, Bandar Lampung, dipimpin langsung GM Damri Lampung Suranto, Rabu (25/12/2019). "Pasukan ini mengawal perjalanan bus Damri dengan patroli di daerah yang selama ini sering terjadi pelemparan batu," kata Suranto kepada Lampungpro.co, usai pelepasan pasukan.

Selama November-Desember 2019, sebanyak tujuh unit bus Damri mengalami pelemparan di daerah Kalianda, Lampung Selatan. Akibatnya, Damri mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Pelemparan bus terjadi malam hari oleh pengendara sepeda motor. Bus Damri mengalami kerusakan yakni kaca pecah dan body bus penyok.

BACA SEBELUMNYA: Tujuh Bus Rusak, Pelemparan Bus Damri Lampung-Jakarta Masih Terjadi di Kalianda

Pengawalan bus ini, menurut Suranto, berlangsung siang dan malam. Fokus patroli, di kawasan yang selama sering terjadi pelemparan. "Pengamanan ini untuk kenyamanan dan keaman penumpang Damri yang berlibur dan merayakan Natal. Pengawalan mulai Gerbang Tol Kota Baru hingga Bakauheni," kata Suranto.

Menurut Suranto, pengawalan pasukan Marinir ini merupakan inisiatif manajemen pusat Damri, karena makin maraknya pelemparan batu di jalur Lampung-Jakarta. "Ini dalam rangka Natal dan Tahun Baru. Perum Damri bekerja sama dengan Marinir TNI AL untuk pengamanan jalur titik titik rawan dan ini bantuan kantor pusat Damri demi kelancaran kegiatan pelaksanaan angkutan Natal dan Tahun Baru," kata Suranto. (PRO1)