Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Setahun Empat Gajah di Way Kambas Lampung Timur Mati Mendadak, Diduga Terserang Penyakit Misterius
Lampungpro.co, 10-Oct-2024

Febri 114

Share

Tim dokter mengambil sampel organ gajah mati di TNWK. [Suara.com/Agus Susanto]

WAY KAMBAS (Lampungpro.co): Dalam kurun waktu satu tahun, empat ekor gajah yang ada di hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung timur, tercatat ditemukan mati.

Empat ekor gajah mati itu, terdiri dari dua ekor gajah liar dan dua ekor gajah jinak. Kematian empat ekor gajah tersebut disebabkan sakit, namun pihak Balai TNWK belum bisa memberikan keterangan terkait jenis penyakitnya.

Humas Balai TNWK, Sukatmoko mengatakan, hingga kini pihaknya merasa khawatir terhadap penyakit�

yang menjadi penyebab kematian binatang yang dilindungi itu bisa menular kepada satwa lain.

"Maka sampel organ gajah yang ditemukan mati tiga hari lalu (Minggu, 6/10/2024) dibawa ke laboratorium Balai Veteriner Lampung," kata Sukatmoko dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Kamis (10/10/2024).

Menurutnya, sampel organ yang dibawa oleh pihak medis berupa limpa, jantung, dan hati, yang nantinya hasil uji lab baru bisa diketahui minimal 14 hari ke depan.

"Kemarin sampel organ gajah yang ditemukan mati baru dibawa ke laboratorium, sehingga untuk hasil bisa dilihat minimal 14 hari ke depan," ujar Sukatmoko.

Sukatmoko mengakui, pihaknya sudah melakukan antisipasi sejak dini terkait penyebaran penyakit terhadap satwa dalam hutan TNWK, dengan melakukan cek kesehatan kepada ternak warga desa penyangga.

Ada pun pengecekan kesehatan yang menjadi sasaran yakni ternak sapi dan kerbau, jika nantinya ada yang terpapar penyakit dan berpotensi menularkan kepada satwa lain, maka akan dilakukan pemberian obat.

"Setiap setahun, kami lakukan cek kesehatan pada ternak milik petani desa penyangga, tapi belum pernah kami temui ternak yang mengidap penyakit yang bisa menular kepada satwa liar," ungkap Sukatmoko.

Pihak Balai TNWK menghimbau kepada para petani di sekitar desa penyangga, agar tidak melepasliarkan ternaknya di lokasi Savana hutan TNWK, karena 10 tahun sebelumnya ratusan kerbau warga dilepaskan liarkan di areal Savana.

Namun sekarang kerbau yang dilepasliarkan di Savana sudah tidak ada lagi, sehingga pihak Balai TNWK terus melakukan himbauan kepada warga agar tidak terulang lagi kejadian tersebut. (***)

Editor : Febri Arianto
Kontributor : Agus Susanto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3861


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved