BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Momen pergantian tahun, memiliki makna tersendiri bagi Jemaah Khilafatul Muslimin, di mana pada penghujung tahun 2025 ini, mereka menyampaikan pandangannya terkait kemajemukan, persatuan bangsa, serta kontribusi mereka terhadap pembangunan nasional.
Pandangan tersebut, disampaikan dalam Seminar bertajuk "Menakar Peran Khilafatul Muslimin dalam Membangun Negeri," yang diselenggarakan oleh Media Anak Negeri.
Juru Bicara Khilafatul Muslimin, Abu Salma mengatakan, pihaknya menyambut baik forum dialog publik tersebut, sebagai ruang klarifikasi dan komunikasi terbuka antara Khilafatul Muslimin dengan masyarakat, serta pemerintah.
"Bagi kami, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meluruskan berbagai kesalahpahaman, sekaligus membangun jembatan komunikasi yang sehat dalam bingkai kebangsaan," kata Abu Salma, Senin (29/12/2025).
Menurut Abu Salma, kontribusi Khilafatul Muslimin terhadap negeri tidak hanya bersifat fisik, tapi juga menyentuh aspek mental dan spiritual masyarakat. Selama puluhan tahun, ia membina warga agar menjadi pribadi jujur, taat hukum, dan menjauhi kemaksiatan.
"Itu bagian dari kontribusi kami, dalam mewujudkan masyarakat yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Kami juga menekankan tidak bersikap eksklusif, sehingga kami terbuka terhadap dialog ilmiah dan akademis, guna menguji gagasan secara objektif," ujar Abu Salma.
Ia ingin membuktikan, keberadaan umatnya adalah bagian dari kekayaan bangsa dalam bingkai kebhinekaan. Ia menilai, tema membangun negeri menjadi titik temu seluruh elemen bangsa.
Menurutnya, persatuan nasional akan semakin kokoh, apabila setiap kelompok diberikan ruang untuk menjelaskan jati dirinya tanpa prasangka dan stigmatisasi.
"Kami tidak hadir untuk bersaing dengan negara, melainkan mengisi ruang spiritualitas umat agar menjadi insan yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan Indonesia," sebut Abu Salma.
Sementara itu, Humas Khilafatul Muslimin, Ustadz Zulmar, menepis anggapan bahwa Khilafatul Muslimin ingin mengubah ideologi Pancasila. Ia menilai, selama ini ada narasi yang menyebut kelompoknya ingin mengganti Pancasila.
"Khilafatul Muslimin merupakan bentuk jemaah dalam menjalankan perintah agama, sebagaimana ibadah salat dan puasa. Itu tidak ada ajaran dalam kami yang bertentangan dengan Pancasila," ungkap Ustadz Zulmar.
Menurut Zulmar, pihaknya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), serta memiliki KTP, SIM, hingga paspor, yang memuktikan mereka bagian dari negara Indonesia.
Menurut Zulmar, semangat kebersamaan dan kontribusi terhadap negara diwujudkan melalui berbagai aktivitas sosial, seperti pendirian pondok pesantren tanpa bantuan negara, bakti sosial, pengobatan gratis, hingga kegiatan bekam dan hijamah.
Zulmar menegaskan, Khilafatul Muslimin menjunjung tinggi persatuan bangsa, dan tidak bersifat eksklusif, karena dalam islam ada perintah persatuan. Sementara Pancasila juga ada persatuan Indonesia, sehingga apabila Pancasila dijalankan dengan benar seperti ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan, maka tidak akan ada korupsi. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Kominfo LamSel
308
251
29-Dec-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia