Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadilah Astutik saat meninjau konter pembelian tiket kapal penyeberangan di Rest Area KM 20. POLDA LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Mengantisipasi kemacetan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Rest Area KM 20 menyiapkan delapan konter penjualan tiket kapal dengan harga resmi 24 jam dibuka. Tampak petugas kepolisian berjaga menyapa setiap kendaraan yang memasuki rest area dengan simpatik petugas menanyakan apakah pemudik sudah beli tiket kapal karena di Pelabuhan tidak ada penjualan tiket

Beberapa pengendara yang rata rata plat B dan plat A yang masuk ke rest area langsung parkir menuju pembelian tiket kapal di beberapa konter pembelian tiket dengan cepat tanpa mengantre. Kabidhumas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadilah Astutik langsung melakukan pengecekan ke beberapa counter penjualan tiket.

"Hari ini beberapa konter menjual tiket ada yang enam tiket ada delapan tiket dan ada yang sembilan tiket yang terjual sejak pagi pukul 07.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB. Pembelian tiket yang banyak terjadi kemaren sampai 26 tiket setiap konter," ujar Kabidhumas.

Di sisi lain, ratusan pemudik motor pada arus balik memasuki dermaga 5 disusul dengan bus bus di belakangnya pada H+5, pada Senin (15/4/2024) pukul 12.00 WIB. Sementara itu untuk Dermaga 6 pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi mulai menunggu kapal yang baru sandar menurunkan penumpangnya.

Para pengendara sambil menunggu kapal sandar mampir ngopi di dapur lapangan Brimob Lampung di dekat Dermaga 4 Pelabuhan Bakauheni. Antusiasme pemudik yang memanfaatkan layanan dapur lapangan Brimob Polda Lampung yang beroperasi hingga pukul 22.00 WIB. Pemudik mendapatkan makanan dan minuman yang bertujuan untuk menambah energi selama perjalanan ke tujuan masing-masing.

Pemudik motor, Sudin warga Kalianda yang kembali ke Jakarta untuk bekerja mudik bersama istri dan dua anaknya terlihat motor yang dikendrai penuh oleh-oleh mengaku senang dengan pembagian nasi gratis yang diberikan Brimob kepada para pemudik. "Kebetulan pas jam makan siang kami sekeluarga belum pada makan dari perjalanan. Syukurlah ngak jadi kami beli di Kapal yang lumayan mahal harga makanannya," ujar Sudin. (***)

Editor: Amiruddin Sormin