BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung meminta media massa, khususnya jurnalis bersifat kritis dalam pemilihan umum (Pemilu) baik pemilihan legislatif (Pileg), pemilihan presiden (Pilpres), maupun pemilihan umum lainnya. Hal itu bertujuan untuk menjadi cerminan KPU dan Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) dalam menentukan langkah yang harus dilakukan supaya tidak mengulang kebelakang.

Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono mengatakan, sepanjang media massa terutama jusnalis tidak terjebak dalam kepentingan arus pemilu, maka diperlukan kritisisasi semua pihak agar dapat terkontrol.

"Wartawan harus memoderasi politik identitas khususnya di Lampung, dan proses pendewasaan media harus dijaga bersama untuk mewujudkan pemilu yang baik. Tentunya dengan berkoordinasi antara KPU dan media," kata Nanang kepada Lampungpro.com usai menjadi narasumber dalam diskusi publik yang dihelat Mappilu Lampung di Balai Wartawan Bandar Lampung, Selasa (26/02/2019).

Nanang mengungkapkan, saat ini pihaknya dalam mendistribusikan surat suara dan pelipatan surat suara belum sepenuhnya dilakukan yang hanya tinggal beberapa kabupaten saja. "Surat suara belum semuanya terdistribusi seperti Pringsewu, Bandar Lampung dan Lampung Timur," ungkapnya.

KPU berharap Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilihan Umum (Mappilu) yang dibentuk ini dapat memantau proses rekrutmen ditingkat TPS, dan manajemen kotak suara serta manajemen pergudangan. "Kami harap dari Mappilu ini karena kita menambah TPS total ada 26.265. Mohon dipantau secara keseluruhan hingga nanti pas hari pencoblosan sudah bisa terjamin dari sisi teknis dan penyelenggaraan ini clear," harap dia. (RIZKI/PRO2)