Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Siswa Keracunan, DPRD Bandar Lampung Soroti Higienitas Dapur MBG
Lampungpro.co, 09-Sep-2025

Sandy 675

Share

Gedung DPRD Kota Bandar Lampung | LAMPUNGPRO.CO/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa penerima Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bandar Lampung mendapat perhatian serius dari DPRD setempat.

Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung menggelar rapat bersama Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Senin (8/9/2025).

Dalam rapat tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi, mengungkapkan terdapat 441 laporan siswa yang mengalami gejala keracunan.

Hasil uji laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan bakteri Bacillus cereus pada menu puyunghai yang dikonsumsi siswa.

“Bakteri ini menyebabkan diare dan keracunan dengan masa inkubasi sekitar 16 jam,” jelas Muhtadi.

Selain itu, pemeriksaan air tidak menunjukkan masalah serius. Namun, ditemukan bakteri E. coli yang biasanya berasal dari kontaminasi tinja manusia.

“Ini menunjukkan adanya persoalan higienitas di dapur,” tambahnya.

Tak hanya itu, tim juga menemukan berbagai pelanggaran standar kebersihan, seperti alat perlengkapan kerja yang tidak sesuai standar, bahan makanan yang disimpan langsung di lantai tanpa alas, hingga posisi sampah yang terlalu dekat dengan area pengolahan makanan.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni Paslah, menegaskan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap pengelolaan dapur MBG.

“Kami minta agar Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan turun langsung melakukan pengawasan, sekaligus mengecek kondisi dapur yang bermasalah,” ujarnya.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Eka Afriana, mengatakan pihaknya telah meninjau dapur bersama Kemenkumham.

Ke depan, dinas berkomitmen untuk melakukan pengecekan ketat sebelum makanan dibagikan kepada siswa.

“Saya sudah tugaskan petugas pengawas di sekolah. Nantinya, setiap sekolah akan menurunkan lima orang untuk memeriksa makanan MBG sebelum disalurkan,” kata Eka.

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang. “Jangan sampai ada kasus seperti ini lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Asri Pujianti dari SPPG yang menjadi mitra Yayasan Asri Amanah Barokah selaku pengelola MBG menyampaikan permohonan maaf.

“Kami mohon maaf dan saat ini sedang memperbaiki semua fasilitas, baik ruangan maupun standar gizi. Untuk sementara MBG ditutup dulu, setelah siap baru akan dijalankan kembali,” ucapnya.

Kasus ini menjadi perhatian publik karena menyangkut kesehatan ratusan siswa.

DPRD dan pemerintah kota berjanji memperketat pengawasan agar program MBG tetap berjalan, namun dengan standar higienitas yang lebih baik. (***)

Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved