Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Siti Nurbaya: Jaga Kawasan Hutan Konservasi Lampung
Lampungpro.co, 03-Apr-2017

Lukman Hakim 1439

Share

TANGGAMUS (Lampungpro.com): Konservasi dapat diartikan sebagai pengembangan wilayah dan pemanfaatan suatu wilayah.�Untuk itu, kawasan hutan konservasi di Lampung harus dijaga. "Konservasi juga menawarkan keindahan dan keunikan tantangan alam," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pada peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-34 dan Hari Hutan Internasional 2017 di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Kotaagung, Tanggamus, Minggu (2/4/2017).

Siti Nurbaya juga menjelaskan di Indonesia jumlah kawasan konservasi sekitar 556 dengan bentang luas 27 juta hektare. Terdapat 52 tempat seperti Taman Nasional Way Kambas, terdapat 118 taman wisata, 28 unit tahura se-Indonesia, salah satunya Wan Abdurahman, Lampung. "Saat ini terdapat 90 tipe ekosistem yang menyebar di Indonesia. Keanekaragaman hayatinya pun beragam. Terdapat 27.500 jenis tumbuhan berbunga, 515 jenis mamalia, 781 reptil, dan amfibi, seperti buaya serta 1.539 jenis burung dan 25 persennya adalah ikan laut," kata dia.

Ia menegaskan bahwa perhatian dunia terhadap konservasi di Indonesia begitu besar. Hal itu terlihat setiap hari dia hampir menerima 5.000 surat elektronik dari seluruh dunia menanyakan proses kemajuan konservasi di Indonesia. Khususnya, pada empat satwa asli Indonesia, yakni orangutan, badak, gajah, dan harimau sumatera.�Keempat satwa tersebut menjadi perhatian dunia. "Hal itu bukanlah main-main, selain ini menjadi kebanggaan kita juga merupakan tugas wajib kita untuk menjaga kelestariannya," kata dia.�

Sementara itu, kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Siti Nurbaya, memperingati Hari Bhakti Rimbawan ke-34 dan Hari Hutan Internasional Tahun 2017 Provinsi Lampung di Sekolah SUPM Negeri Kotaagung Tanggamus, Minggu (2/4/2017) pagi, disambut marching band SUPM Negeri Kotaagung, tarian Sembah Bathin sebagai tari adat untuk menyambut raja atau tamu. Kemudian, �dilanjutkan tari Sakura Cakak Buah yang merupakan tari dengan mempertunjukan panjat pinang. Tujuannya sebagai kebersamaan dan kegotongroyongan.

Kepala Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Timbul Batubara yang ikut hadir dalam kegiatan itu mengatakan Provinsi Lampung memiliki sumber daya alam hutan yang lengkap. Terdapat hutan konservasi, hutan produksi, hutan lindung, termasuk di dalamnya taman hutan raya. Untuk itu, saat� ini, program dilakukan pemerintah untuk mempercepat kembalinya hutan Lampung menjadi hidup kembali dengan fungsi yang optimal.

Pada kesempatan itu dibacakan Pengukuhan Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia Provinsi Lampung dilanjutkan dengan Pengukuhan Anggota Baru Kander Konservasi Binaan Balai Besar TNBBS serta Lounchin School My Darling dan sejumlah kegiatan lainnya. (*/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3761


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved