JAKARTA (Lampungpro.com): Penyataan yang dilontarkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal Budi Gunawan tetang 39 persen mahasiswa Indonesia yang terpapar radikalisme beberapa waktu lalu, mengundang sejumlah tanggapan dari berbagai kalangan. Begitu pula dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris menjelaskan, data BIN terkait 39 persen mahasiswa yang ada di Indonesia terkena dampak paham tersebut, harus menjadi perhatian bagi seluruh elemen bangsa.�Bahkan untuk menangganinya, lanjut Charles, harus mendahulukan pendekatan komprehensif, dengan memberikan pendidikan karakter dan pemahaman keagaman.
"Penting dilakukan upaya-upaya kontra radikalisme di tahapan awal. Penangkapan dan penegakan hukum adalah upaya terakhir," katanya di Jakarta, Sabtu (5/5/2018), dilansir Gardanas (Grup lampungpro.com).
Terkait tiga Perguruan Tinggi (PT) yang menjadi basis penyebaran paham radikal, Charles menyarakan, agar BIN tidak perlu membukanya ke ruang publik. Cukup dengan berkoordinasi kepihak-pihak terkait. "Kerja intelijen tentu tidak bisa dibuka sepenuhnya ke publik. Kalau info dari Kemenkominfo boleh, tapi kalau BIN jangan dong," ujarnya. (**/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4130
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia