JAKARTA (Lampungpro.com): Program kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan dalam pembuatan pesawat temput generasi ke 4,5 yang dinamakan Korean Fighter Xperiment atau Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) hingga kini terus berlanjut. Namun ada beberapa poin perjanjian yang masih dikaji ulang.
Hal itu dijelaskan Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskom) Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Brigjen TNI Totok Sugiharto, saat menggelar coffee morning bersama sejumlah wartawan di di Balai Media Kemhan, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018), dilansir gardanas (Grup Lampungpro.com).
Pengkajian itu, kata Totok, terkait izin penjualan. Yang mana Indonesia hanya bisa memproduksi, namun tidak dapat melakukan penjualan kepada siapapun. "Akan dikaji ulang. Contoh, kita hanya bisa memproduksi, tidak bisa menjual," ujarnya.
Tidak hanya itu, pada poin berikutnya, tambah Totok, beberapa peralatan yang diperuntukkan IFX, tidak diberikan kepada Indonesia. Hal itu bakal menguntungkan pihak Korea Selatan. Padahal, untuk transfer tekhnologi dan semua peralatan yang ada di KFX bisa di buat di Indonesia. Harus saling menguntungkan antara Korea Selatan dan Indonesia," kata dia.
Untuk diketahui, pesawat jet tempur KFX/IFX bakal dilengkapi sembilan teknologi yakni electronically scanned array (AESA) radar, infrared search and track (IRST), electronic optics targeting pod (EOTGP), dan Radio Frequency Jammer, yang diperoleh dari Eropa. Sedangkan lima lainnya berasal dari Korea kerja sama Indonesia.
KFX/IFX merupakan pesawat semi siluman generasi 4.5. Yang hanya dikembangkan hingga mencapai prototipe. Dari enam prototipe yang akan dihasilkan, satu bakal diserahkan pada Indonesia.
Dalam pengembangan jet tempur telah dilaksanakan sejak 15 tahun lalu. Namun setelah 4 Desember 2015, Indonesia dan Korsel bersepakat mengembangkan program tersebut bersama-sama.
Dalam pembiayaannya, Indonesia menanggung 20 persen atau Rp21,6 triliun, sedang Korea Selatan 80 persen. Dengan 10 tahun pengembangan hingga tahun 2026. (**/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4146
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia