BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Kedelai merupakan salah satu komoditas strategis di Indonesia. Sebagai sumber utama protein nabati dan bahan dasar berbagai makanan, seperti tempe, tahu, dan kecap, kedelai memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.
Namun, keberlanjutan produktivitas kedelai menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah kemunduran mutu benih selama penyimpanan. Benih kedelai yang disimpan dalam jangka waktu lama sering kali mengalami penurunan mutu, terutama daya berkecambahnya.
Hal ini berdampak langsung pada penurunan hasil panen, yang pada akhirnya memengaruhi ketersediaan kedelai di pasar. Menjawab tantangan ini, inovasi di bidang teknologi benih terus dikembangkan, salah satunya adalah teknologi bio-invigorasi.
Bio-invigorasi adalah metode perlakuan benih untuk meningkatkan metabolisme internalnya melalui proses imbibisi, yaitu penyerapan air oleh benih. Teknik ini dirancang untuk memperbaiki kualitas benih sehingga mampu berkecambah secara optimal dan tumbuh menjadi tanaman yang sehat.
Salah satu bahan yang digunakan dalam teknik ini adalah Plant Growth Promoting Rhizobium (PGPR), yaitu bakteri yang berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan tanaman.
Tim peneliti dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela), yang dipimpin oleh Ir. Nurman Abdul Hakim, M.P., bersama anggota tim Dr. Ratna Dewi, Ir. Gut Tianigut, M.P., Onny Pradana, M.Si., dan Devi Noviana, S.Tr.P., telah melakukan penelitian terbaru terkait efektivitas bio-invigorasi menggunakan PGPR. Penelitian ini berlangsung di Laboratorium Analisis Benih Polinela pada Mei hingga Juli 2024.
Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor utama: konsentrasi PGPR dan durasi perendaman benih. Konsentrasi PGPR yang diuji terdiri dari empat taraf (0%, 6%, 12%, dan 24%), sementara durasi perendaman dibagi menjadi dua kategori, yaitu 3 dan 6 jam.
Hasil menunjukkan bahwa perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi PGPR 12% dengan durasi perendaman 6 jam. Perlakuan ini mampu meningkatkan daya berkecambah benih kedelai varietas Detap-1 yang sebelumnya hanya memiliki tingkat kecambah awal sebesar 68% menjadi 80%, atau mengalami peningkatan sebesar 11,33%.
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1195
Lampung Selatan
3315
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia