Sekretaris Komisi IV DPRD Lampung Yusnadi | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Dalam beberapa bulan terakhir, Bandar Lampung kembali dihadapkan pada ujian berat. Hujan deras yang mengguyur telah memicu banjir besar di berbagai wilayah, bahkan merenggut nyawa warga.

Terbaru, banjir pada 21 April 2025 menyebabkan tiga warga meninggal dunia dan merendam rumah-rumah di sejumlah titik seperti di Kecamatan Panjang dan Rajabasa.

Sekretaris Komisi IV DPRD Lampung, Yusnadi mengatakan, pihaknya merasa prihatin atas musibah ini. Ia mengajak semua pihak untuk mengedepankan empati, kebersamaan, dan ikhtiar serius dalam mencari solusi yang terencana dan berkelanjutan.

"Ini bukan pertama kalinya Bandar Lampung menghadapi banjir, bahkan sejak awal tahun, ribuan rumah sudah terdampak, dan total korban jiwa mencapai lebih dari lima orang. Ini bukan sekadar bencana alam, tapi juga panggilan bagi kita semua untuk berbenah bersama," kata Yusnadi dalam keterangannya, Senin (28/4/2025).

Menurutnya, penanganan banjir harus dimulai dari solusi-solusi strategis yang menyentuh akar persoalan dari hulu ke hilir, seperti merevitalisasi sistem drainase, menjaga dan menambah ruang terbuka hijau, serta menata aliran air agar tidak lagi tertutup oleh pembangunan yang tak ramah lingkungan.

"Kami di Komisi IV siap mendorong kolaborasi lintas sektor antar pemerintah kota, provinsi, dan pusat, untuk menyusun langkah-langkah yang saling menguatkan. Namun kuncinya tetap satu, yakni melibatkan masyarakat, karena tanpa suara dan partisipasi mereka, kebijakan bisa kehilangan arah," ujar Yusnadi.

Yusnadi juga menanggapi adanya warga yang menyampaikan aspirasi secara langsung ke Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung setelah banjir terjadi. Ia berharap, momen tersebut bisa dilihat sebagai bentuk kepedulian warga, bukan dianggap sebagai gangguan.

"Warga datang karena mereka peduli, mereka punya harapan dan ingin didengar. Oleh karenanya, sudah seharusnya pemerintah menyambut dengan hati terbuka dan penuh kemanusiaan, karena aspirasi warga adalah bagian penting dari solusi," sebut Yusnadim

Sebagai ibu kota provinsi, Bandar Lampung memegang peran yang sangat penting. Wajah Bandar Lampung adalah cerminan wajah Provinsi Lampung secara keseluruhan, baik di mata warga, maupun di hadapan pemerintah pusat dan dunia luar.

Oleh karenanya, Yusnadi menilai apabila Bandar Lampung bisa menjadi kota yang tangguh, manusiawi, dan tertata baik, maka Provinsi Lampung akan ikut terangkat citranya.

Oleh karenanya, ia mengajak ager semua pihak kolaborasi membangun bersama Bandar Lampung bukan hanya secara fisik, tapi juga secara batin dengan rasa memiliki, gotong royong, dan kepedulian yang tulus. (***)

Editor : Febri Arianto