Jajaran Polsek Sukarame saat bersama pelaku dan barang bukti, Rabu (12/2/2020). LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Tim Gabungan Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Sukarame Polresta Bandar Lampung bersama Polsek Jati Agung Polres Lampung Selatan, membekuk dua pencuri sepeda motor   spesialis indekos mahasiswa, rumah bedeng, dan sejenisnya. Kedua pelaku, SS (21) dan AS (20) ditangkap setelah keduanya keluar dari persembunyiannya. 

Kedua pelaku merupakan warga Labuhan Maringgai, Lampung Timur dengan tampilan seperti mahasiswa. "Jejak mereka lumayan kami cari. Sebab mereka tergolong licin, karena mereka merupakan pemain lama antar kabupaten. Penangkapan ini, berdasarkan informasi dari masyarakat yang menyebut keduanya, sudah keluar dari persembunyian," kata Kapolsek Sukarame Kompol Evinater Siallagan, Rabu (12/2/2020).

Secara penampakan, keduanya terlihat tidak seperti pelaku pencurian. Sebab tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari tampilannya. Dimana mereka terlihat terawat, badan proporsional berotot, tata rambut terkini, dan secara outfit mirip mahasiswa. Semakin lengkap, keduanya menggunakan ponsel jenis android yang canggih.

"Untuk di wilayah hukum Polsek Sukarame, keduanya beraksi disebuah indekos Sinulingga, yang berada di Way Dadi pada Senin (3/2/2020) lalu. Pengakuan sementara keduanya, sudah beraksi empat kali di wilayah Sukarame dan satu kali di Kedaton. Saat diringkus minus senjata api dan senjata tajam," ujar Evinater Siallagan.

Saat menjalankan aksinya, keduanya menggunakan satu set kunci letter T berikut dengan beberapa mata kuncinya. Berdasarkan hasil penangkapan, tim berhasil mengamankan barang bukti berupa kunci tersebut, sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi BE 4706 LE yang merupakan motor curian dan belum berpindah tangan.

Selain itu, tim juga mengamankan motor Honda Beat berwarna putih, yang merupakan hasil curian mereka di wilayah Lampung Selatan. Kedua pelaku ini beserta barang bukti, langsung dibawa ke Mapolres Lampung Selatan untuk pengembangan. Disisi lain, tim gabungan terus memburu anggota komplotan lainnya. Termasuk para penadah, karena kuat dugaan mereka beraksi karena pesanan. (FEBRI/PRO1)