Sejumlah Warga Saat Antre Operasi Pasar di Pasar Panjang | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, dijadwalkan bakal tetap melaksanakan operasi pasar untuk menstabilkan kembali harga maupun ketersediaan bahan pangan seperti beras.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung, Evie Fatmawaty mengatakan, pihaknya tetap melakukan operasi pasar untuk menjaga  stabilitas beras terutama menjelang Ramadan.

"Operasi pasar setiap ada kasus tertentu akan digelar, terutama ini juga untuk persiapan puasa dan Idulfitri kali ini," kata Evie Fatmawaty dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Kamis (22/2/2024).

Menurut Evie Fatmawaty, beberapa waktu lalu pihaknya sudah melakukan kegiatan serupa di Pasar Panjang dan Januari 2024 juga sudah dilakukan.

Pemprov Lampung tidak dapat melakukan intervensi harga beras dan sejumlah komoditas yang mulai mengalami kenaikan, sehingga pelaksanaan operasi pasar dilakukan sebagai upaya untuk kembali menstabilkan harga di pasaran.

"Nanti kami akan melihat ketersediaan dan kondisi lapangan, kalau sudah stabil karena pasokan lancar setelah panen, tentu operasi pasar tidak perlu dilakukan," ujar Evie Fatmawaty.

Disperindag Lampung juga tidak bisa menentukan harga eceran tertinggi (HET), karena penentuan tersebut yang berhak ada di pusat, sehingga cara untuk menstabilkan harga salah satunya melalui operasi pasar.

Dari data yang dihimpun, Lampung telah menyalurkan 1.000 ton beras yang disiapkan untuk pelaksanaan operasi pasar, untuk penanganan inflasi sejak Desember 2023.

Kemudian titik operasi pasar yang sudah dilakukan ada 300 titik yang tersebar di 15 kabupaten/kota di wilayah Lampung.

Untuk harga beras berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Lampung, saat ini untuk beras premium dijual seharga Rp15.690 perkilogram, dan beras medium Rp14.380 perkilogram. (***)

Editor : Febri Arianto