Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Suguhan Musik Gamelan di Desa Wisata Memikat Wisatawan
Lampungpro.co, 22-Mar-2017

1065

Share

JOGJA (Lampungpro.com)-Pesona Desa Wisata di Jogjakarta tak pernah pudar untuk menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Mulai dari belajar gamelan, belajar tari, membatik, membuat topeng maupun nyebur ke sawah. Semua aktivitas seperti itu bisa dilakukan di desa wisata.

Seperti yang terlihat Selasa (21/3), 39 siswa dari Highfield Secondary School, Jakarta mengunjungi Desa Wisata Tembi tampak menikmati apa yang ada di tempat tersebut. Para pelajar asyik bermain gamelan seperti bonang, kempul, gong ataupun kendang dan lainnya. Dengan didampingi pemandu, mereka diarahkan untuk memainkan alat kesenian tradisional Jawa tersebut.

Tak hanya belajar gamelan, para siswa juga belajar membatik. Mereka dipandu bagaimana cara memegang kain yang akan dibatik, bagaimana memegang canting (alat pembatik) serta bagaimana menorehkan malam (lilin batik) di atas kain.

Di Jogja, mereka tidak hanya mengunjungi Desa Wisata Tembi yang pernah meraih ASEAN Homestay Award 2016 di Filipina. Para siswa juga mengunjungi keraton, pusat kerajinan perak, Museum Gunung Merapi, Prambanan dan Borobudur.

Dewi Tembi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan pelayanan seperti Front Office, Homestay dan juga areal yang relatif luas sehingga pengunjung bisa bermain, berwisata, namun juga belajar sekaligus bersosialisasi bersama warga Tembi.

Keberadaan Tembi sebagai sebuah desa wisata pada awalnya adalah sebuah gagasan unik dari menteri kebudayaan Indonesia, yang melihat potensi yang dimiliki Tembi sebagai sebuah desa kerajinan dan desa homestay. Tembi dengan jumlah penduduk sekitar seribu jiwa, mempunyai rumah homestay yang siap huni sebanyak 38 rumah.

Menpar Arief Yahya memang sedang getol-getolnya mendorong homestay desa wisata. Itu sebagai salah satu prioritas utama, dari tiga besar Go Digital, Homestay Desa Wisata dan Aksesibilitas Udara.

"Bahkan sekarang, homestay dan desa wisata yang ada di digitalisasi dengan Indonesia Tourism Xchange (ITX), agar memperoleh akses ke pasar global," kata Arief Yahya.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3761


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved