BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Suporter Sepakbola Lampung, Bala Sakai Sambayan (BSS) mengampanyekan gerakan No Ticket No Game kepada publik sepakbola Lampung. Sebuah gerakan untuk datang ke stadion menonton sepakbola dengan membeli tiket. Gerakan No Ticket No Game (NTNG) adalah pondasi kemandirian sebuah klub sepakbola, ujar Dicky Pratowo, pembina BSS, Jumat (17/3/2017).

Eks Ketua BSS musim kompetisi 2015 itu bahkan membuat sebuat feature video yang menjelaskan alasan-alasan kenapa gerakan NTNG bisa membuat iklim sepakbola menjadi positif dan profesional. Publik sepakbola haus akan tontonan sepakbola yang berkualitas. Kita mau pemain bintang, kita mau stadion yang bagus. Tetapi kalau masih ada yang doyan nonton gratisan dengan berbagai alasan, maka sepakbola kita sulit majunya, ujar salah satu broadcaster di Net TV Lampung tersebut.

Dicky menyitir klub PSS Sleman yang walau tidak berlaga di kasta tertingi tetapi menjadi salah satu klub sepakbola yang disegani di Indonesia. Suporter di Jogja dan Stadion Internasional Maguwoharjo adalah salah satu contoh bagaimana sepakbola bisa menjadi tontonan yang menarik. Dengan kapasitas 40 ribu pentonton, aksi-aksi suporter yang atraktif dan tentu saja permainan sepakbola yang berkualitas, semua komponen sepakbola bisa sehat, ujarnya.

Seperti diketahui, PSS Sleman menjadi kontestan Turnamen Piala Presiden dalam status runner-up Divisi Utama sementara Maguwoharjo menjadi salah satu host pertandingan turnamen bergengsi tersebut. Dalam keterangan terpisah, Roni Saputra BSS yang kemarin menjadi Ketua Panitia Seleksi SS Lampung FC bahkan menyebut format liga Eropa di Jerman yang menjadi salah satu contoh bagaimana pengelolaan sepakbola modern.

Bundesliga misalnya, bagaimana klub-klub lokal bisa bersaing dan iklim sepakbola bisa terbangun. Soal prestasi tentu saja Jerman tak perlu dipertanyakan lagi kiprahnya di tingkat dunia, urai penggemar berat klub Liverpool yang doyan berdandan ala ultras itu.

SS Lampung FC berhasil menggelar ujicoba berbayar perdananya di musim 2017 dengan meladeni skuad legiun asing, Africa Selection, di Stadion Pahoman, Minggu (19/3/2017) sore. Tiket dicetak 3.000 lembar dan ini menjadi salah satu test-case apakah publik sepakbola Lampung siap menghadapi gegap-gempitas musim sepakbola 2017 dimana Lampung punya klub yang berlaga di level Liga 2 dan Liga 3, ujar Manajer SS Lampung, Rahmando di tempat yang sama.

Mando menyebutkan Skuad Gajah Beringas akan berupaya menunjukkan kualitasnya supaya bisa bersaing dengan pemain-pemain asing senior dan berpengalaman tersebut. Coach Elie Aiboy intens sekali mempersiapkan anak-anak asuhnya. Kita targetkan bisa menang, janji manajer salah satu perusahaan konveksi terbesar di Bandar Lampung itu. (LE-1)