RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.com): Pasca tidak bermitra dengan PT Aruna Wijaya Sakti (AWS), ribuan petambak Bumi Dipasena anggota Perhimpunan Petambak dan Pengusaha Udang Wilayah Lampung (P3UW Lampung) bertekad merevitalisasi dan merestorasi infrastruktur budidaya pertambakan secara swadaya. Hasilnya, sejak 2013, petambak mampu mengumpulkan dana swadaya Rp27 miliar.

"Dana ini murni dari petambak. Kami membuat sebuah sistem untuk menghimpun, mengamankan, dan membelanjakan uang tersebut. Ini tak mudah, karena ada kami pernah gagal, tapi setelah diskusi panjang dan sosialisasi secara masif akhirnya di ujung 2013 kami mulai lagi," kata Ketua P3UW Lampung, Nafian Faiz, Jumat (12/4/2019).

Dari dana Rp27 miliar itu, hingga Maret 2019, dialokasikan Rp10,5 miliar membeli empat excavator, lima buah ponton besi, satu mesih grader, mobil pikup, beberapa peralatan, dan gudang untuk kepentingan perbaikan peralatan. Kemudian, Rp11 miliar lebih untuk revitalisasi dan restorasi infrastruktur budidaya seperti pendalaman kanal, perbaikan pintu air, pembuatan pintu air, penutupan kanal rusak, dan penanaman kembali hutan mangrove. Sedangkan saldo Rp5,5 miliar direncanakan untuk penyelesaian pembuatan dam baru dan pendalaman kanal.

"Tahun ini kami rencanakan sistemnya dan diserahkan ke masing-masing desa. Otonomilah istilahnya, ini mengingat pekerjaan besar hampir selesai, tinggal masalah lokal saja. Makanya, akan lebih efektif kalau sistem yang digunakan ke depan juga skala lokal," kata Nafian.

Dalam memaksimalkan informasi tentang dana swadaya ini, pengurus P3UW Lampung melakukan sosialisasi berkunjung dan mengumpulkan petambak masing-masing desa beberapa hari lalu. "Ini murni uang petambak, maka kami laporkan juga progresnya ke petambak," tutup Nafian. (PRO1)