BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Pada tahun 2016, sebanyak 68 mahasiswa terlibat kasus narkoba. Ini mengalami kenaikan terus dari 2014 sebanyak 33 mahasiswa, 2015 sebanyak 45 mahasiswa. Sementara 2012 (46), 2013 (52).

"Sampai saat ini, 2017 ada 37 mahasiswa," kata Kapolres Bandar Lampung Kombes Murbani Budi Pitono dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di lapangan sepak bola Universitas Lampung (Unila), Kamis (24/8/2017).

Murbani yang mewakili Kapolda Lampung mengimbau mahasiswa Unila agar menjauhi narkoba. Karena, semester awal 2017, Polda Lampung telah menyita ganja sebanyak 1,5 ton, sabu 7,92 kg, ekstasi 7.473 butir, psikotropika 244 butir, dan tembakau gorila 381,4 gram. Semua barang bukti disita dari 1.422 tersangka dengan 972 kasus. "Disita oleh Polda Lampung beserta jajaran polres se-Lampung," kata Murbani.

Sementara itu, saat ini, ada narkoba jenis baru yaitu brownis ganja dan dodol ganja. Narkoba tersebut diolah sedemikian rupa sehingga mirip makanan. Selain itu juga ada tembakau cap gorila dan flakka. "Flakka akan mengubah manusia menyerupai zombie," kata Murbani.

Dengan berbagai jenis dan modus tersebut, mahasiswa diharapkan bisa jeli dan menjauhi segala sesuatu tentang narkoba. Sesuatu yang baru apabila dicurigai bisa ditanyakan ke aparat kepolisian. Setiap hari juga ada aparat yang bertugas di lampu merah Unila. "Itu untuk menciptakan keamanan, bisa tanya ke petugas," kata dia. (ERZAL/NOVIA/PRO2)