Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Tahun Politik, PBNU-Muhammadiyah Bacakan Pernyataan Sikap, Apa Ya Isinya?
Lampungpro.co, 26-Mar-2018

Lukman Hakim 855

Share

#portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #beritapolitiklampung #webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #portalberitawisatanasional

 

JAKARTA (Lampungpro.com): Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj dan KH Haedar Hashir membacakan pernyataan sikap bersama usai saling bersilaturahim. Salah satunya, persiapan memasuki tahun 2018 sebagai tahun politik. Sehingga, dapat menjadikan ajang demokrasi sebagai bagian dari cara bangsa melakukan perubahan berarti bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hendaknya dalam demokrasi perbedaan jangan sampai menjadi sumber perpecahan. Perbedaan harus dijadikan sebagai rahmat yang menopang harmoni kehidupan yang beranekaragam," kata Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj di Jakarta, dilansir Halallife, Minggu (25/3/2018).

Pasalnya, lanjut dia, demokrasi tidak sekadar membutuhkan kerelaan hati dengan menerima adanya perbedaan pendapat dan perbedaan pikiran. Namun demokrasi juga membutuhkan kesabaran, ketelitian, dan cinta kasih antarsesama.

Baik NU dan Muhammadiyah, sepakat sebagai bagian dari organisasi umat beragama berkumpul dengan memiliki maksud dan tujuan untuk melakukan tiga hal. Yakni, 1) terus menerus menyerukan saling tolong menolong melalui sedekah dan derma. 2) menegakkan kebaikan, dan 3) mengupayakan rekonsilisasi atau perdamaian kemanusiaan. 

Menurut Kyai Said, parameter dan ukuran sehatnya sebuah bangsa dan negara salah satunya bisa dilihat dari tegak dan kokohnya tali persaudaraan kebangsaan, ekonomi yang tumbuh merata, akses pendidikan yang mudah, terbukanya ruang-ruang dalam menyampaikan pendapat, serta tegaknya hukum sebagai instrumen untuk meraih keadilan.

Bangsa yang kuat dan sehat juga tercermin dari semakin berkualitas dan berdayanya masyarakat sipil. Berkaitan dengan hal tersebut, PBNU dan PP Muhammadiyah menegaskan, ujar Kyai Haedar yang secara bergantian membacakan pernyataan tersebut. 

Selain itu, NU dan Muhammadiyah kata dia, akan senantiasa mengawal dan mengokohkan konsensus para pendiri bangsa bahwa Pancasila dan NKRI adalah bentuk final dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah Negara yang memiliki keanekaragaman etnis suku, golongan, agama yang tetap harus dijaga dalam bingkai perstuan dan kesatuan bangsa.

"NU dan Muhammadiyah juga secara pro aktif terus melakukan ikhtiar-ikhtiar bagi peningkatan taraf hidup dan kualitas hidup warga terutama mengembangkan pendidikan karakter yang mengedepankan akhlakul karimah di semua tingkatan atau jenjang pendidikan serta penguatan basis-basis ekonomi keumatan dan juga peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat," ujar Kyai Haedar lagi.

Kedua ormas Islam itu juga menyeru kepada pemerintah agar bersungguh-sungguh dalam upaya mengurangi angka kemiskinan dan mengurangi angka pengaguran serta melakukan upaya-upaya yang terukur agar kesenjangan ekonomi dan sosial segera teratasi dengan baik. (**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

23017


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved