Jalan tambal sulam dan dua sepeda motor pasca tabrakan yang merenggut dua korban meninggal. LAMPUNGPRO.CO/WARI

Piddinuri mengaku sudah melakukan kroscek di lokasi tempatproyek tambal sulam ini dilaksanakan. Setelah sampai di lokasi ternyata aspal yang digali dibiarkan begitu saja. Bahkan tanpa adanya rambu-rambu yang menjadi peringatan bagi pengendara yang melintas agar berhati-hati. 

"Itu membahayakan pengendara terutama bagi pengendara bermotor saat melintas dengan kecepatan tinggi. Tidak stabilnya permukaan jalan saja bisa menyebabkan kecelakaan, apalagi jalan berlubang " kata Piddinuri, yang juga legislator PDIP itu, kepada Lampungpro.co, Minggu (25/4/2021). 

Tambal sulam jalan dan pengecatan terlihat memang di beberapa lokasi dilaksanakan para pekerja proyek. "Itu dalam upaya memperbaiki bagian jalan yang rusak dan juga mempercantik kondisi sepanjang jalinbar khususnya di kabupaten pesisir barat, namun jangan sampai pada pelaksanaannya malah menyebabkan naiknya tingkat kecelakaan yang bahkan merengut nyawa warga," kata dia.

Dia menambahkan jika pengerjaan dilakukan bertahap dan membiarkan lubang begitu dalam kurun lama tanpa segera ditambal, sangat berbahaya bagi pengendara terutama di malam hari. Khususnya, di lokasi yang lampu jalannya kurang. 

Sebelumnya, Kapolsek Pesisir Selatan Iptu Hazbullah, mengatakan terjadi tabrakan antara dua kendaraan motor yang menyebabkan meninggal dunia dari kedua kendaraan itu. Kecelakaan terjadi di Jalinbar Pemangku Way Nipah, Pekon Biha Kecamatan, Pesisir Selatan pada Selasa (13/4/2021) malam. 

Kecelakaan diduga karena salah seorang pengendara mencoba menghindari lubang tambal sulam yang belum diaspal. Akibatnya, kedua pengedara yang melaju dari arah berlawanan tabrakan. Kedua korban kecelakaan ini meninggal dunia. (WARI/PRO1)