BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Uji coba penyesuaian tarif baru ojek online mendapatkan hasil yang bertolak belakang dari dua operator terbesar di Indonesia. Grab menyatakan uji coba penyesuaian tarif ojol berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) Nomor 348 memiliki hasil cukup positif bagi driver.
Kenaikan tarif ojek ini meningkatkan pendapatan driver sampai 30%, sementara order dari pengguna cenderung stabil. "Mitra pengemudi merasakan kenaikan pendapatan sekitar 20% sampai 30% disertai dengan jumlah 'orderan yang stabil," kata President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.
Hasil uji coba ini telah dilaporkan Grab kepada Kementerian Perhubungan pada Rabu 8 Mei 2019 lalu. Uniknya, hasil yang berbeda dirasakan oleh kompetitor Grab, yakni Gojek. Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita menyatakan ada penurunan order yang signifikan pada Go-Ride dan berdampak pada penghasilan mitra.
"Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi selama tiga hari pertama pemberlakuan tarif uji coba, kami melihat adanya penurunan permintaan (order) Go-Ride yang cukup signifikan sehingga berdampak pada penghasilan mitra driver kami," ujar Nila.
Setali tiga uang dengan Gojek, sebuah lembaga riset bernama RISED menilai Kepmenhub nomor 348 tahun 2019 akan berdampak negatif bagi konsumen dan mitra pengemudinya. Lembaga riset tersebut pada Senin (6/5/2019) menyatakan tarif ojek online yang naik sesuai dengan ketetapan Kementerian Perhubungan dapat membuat konsumen pindah dari ojol dan kembali menggunakan moda transportasi umum atau kendaraan pribadi.
Ojol digemari karena menunjang mobilitas tanpa harus mengendarai kendaraan pribadi. Tetapi ketua tim peneliti RISED Rumayya Batubara mengatakan konsumen lebih baik mengorbankan waktu daripada menambah budget. Menurutnya kenaikan tarif membuat konsumen enggan menggunakan ojek online lagi sehingga pendapatan mereka bisa berkurang karena sepinya order.
Memang cukup unik, bila ada hasil uji coba yang berbeda antara driver Grab dan Gojek. Meski demikian, kedua lembaga ini mengakui ada keluhan dari pengguna karena kenaikan tarif. Yang pasti kedua aplikasi ojek online ini masih belum menghentikan promosi, termasuk ketika uji coba dilaksanakan. Bisa jadi perbedaan hasil dari Grab dan Gojek karena biaya promosi yang berbeda. (***/PRO3)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1447
Bandar Lampung
1690
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia