BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Para pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, Polda Lampung, DPRD Lampung, hingga Kodam Radin Intan, kompak menemui ribuan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Lampung Melawan di halaman DPRD Lampung, Senin (1/9/2025).
Para pejabat tersebut yakni Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika, Pangdam Radin Intan Mayjen TNI Kristomei Sianturi, Ketua DPRD Lampung Ahmad Giri Akbar, hingga pimpinan fraksi partai di DPRD Lampung.
Mereka duduk bareng bersama massa aksi, dan mendengar aspirasi yang disampaikan ribuan massa dari elemen mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan di Lampung, untuk menjaga kondusivitas.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, pihaknya turut mengapresiasi para mahasiswa di Lampung, yang sudah melaksanakan aksi dengan tertib, lancar, dan kondusif.
"Aksi ini akan menjadi evaluasi bagi kami di pemerintahan, semua aspirasi ini akan perjuangkan dan sampaikan ke pusat. Kami mengingatkan, mari sama-sama jaga Lampung agar bisa lebih baik," kata Rahmat Mirzani Djausal.
Sementara itu, Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika mengungkapkan, atas nama Polda Lampung dan seluruh polisi di Lampung, ia menyampaikan duka cita mendalam kepada pengemudi ojek online (Ojol) bernama Affan Kurniawan, saat aksi di Jakarta dan meminta maaf atas semua yang terjadi.
"InsyaAllah kejadian ini tidak akan terjadi lagi di hari esok. Beri ruang seluas-luasnya ke tim yang sedang bekerja, untuk mengungkap ini bisa terang ke publik dan bisa memenuhi rasa keadilan," ungkap Irjen Helmy Santika.
Kapolda pun menitip pesan ke semua mahasiswa dan masyarakat Lampung, agar bisa mencintai Lampung dan menjaga Lampung yang tertib, dan bisa menunjukkan di luar bahwa Lampung mampu mengawal proses demokrasi dengan baik.
Sebelumnya, ribuan mahasiswa bersama sejumlah elemen masyarakat di Lampung, yang tergabung dalam Aliansi Lampung Melawan, akhirnya menggeruduk Kantor DPRD Lampung, untuk menyampaikan aksi unjuk rasa pada Senin (1/9/2025).
Dalam aksinya, mereka membawa sejumlah tuntutan yakni mendesak pemerintah segera mengesahkan undang-undang perampasan aset, memotong tunjangan dan gaji DPR sebagai bentuk efisiensi dan tanggung jawab moral.
Kemudian mereka juga agar meningkatkan kualitas gaji dosen dan guru diseluruh Indonesia. Lalu memerintahkan Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk segera memecat menteri-menteri yang problematik, dan menekan ketua partai yang menduduki jabatan di eksekutif maupun legislatif, untuk diberhentikan atau direstrukturisasi.
Massa aksi juga menuntut pergantian Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri), reformasi total Polri, hingga mengadili pelaku pembunuhan pengemudi ojek online (Ojol) bernama Affan Kurniawan, yang menyuarakan bukan hanya reformasi melainkan revolusi total.
Massa juga mendesak untuk evaluasi kinerja Polda Lampung, menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHAP) yang merugikan rakyat, hingga menolak efisiensi terhadap sektor pendidikan dan kesehatan, karena keduanya adalah hak rakyat yang fundamental menuntut negara untuk petani dan menegakan keadilan agraria. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
197
01-Sep-2025
203
01-Sep-2025
242
01-Sep-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia