Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Ternyata, Serat Kelapa di Indonesia Diekspor ke Luar Negeri
Lampungpro.co, 20-Nov-2018

Erzal Syahreza 861

Share

Ekspor, Serat Kelapa, Bisnis, Lampung, Bandar Lampung, Lampungpro.com, Info Lampung, Info Bandar Lampung, Polda Lampung, Polda Metro Jaya

JAKARTA (Lampungpro.com):�Sebanyak 90 persen serat kelapa yang diolah Koperasi Produksi Mitra Kelapa (KPMK), Pangandaran, Jawa Barat, dikirim ke mancanegara. Ekspor ini sudah berlangsung sejak awal 2017 lalu. Ketua KPMK, Yohan Wijaya mengatakan, selama ini masyarakat belum tahun cara mengolah sabut kelapa menjadi serat. Bahkan, tak jarang pula mereka menganggap sabut kelapa adalah sampah dan limbah. "Kalau masyarakat kebanyakan membuang dan dibakar," kata Yohan di Jakarta, Senin (19/11/2018).

Yohan menjelaskan, selain diekspor, serat yang telah diolah atau diproses juga dipasarkan di dalam negeri. Biasanya, serat-serat ini dibuat untuk sejumlah produk rumah tangga, seperti sapu, keset, tambang, dan lain-lain. Akan tetapi, sangat berbeda dengan yang pemasok di luar negeri. "Kalau sudah diekspor mereka (mengolahnya) menjadi jok lalu kesetnya pun sudah yang bagus," ungkapnya.

Meskipun demikian, Yohan tidak menyebutkan berapa nilai transaksi yang terjadi atau dijalin dengan pemasok luar negeri selama setahun. Ia pun tak menjelaskan pendapatan dan keuntungan yang diperoleh, akan tetapi jumlah ekspornya terus meningkat seiring perjalanan. "Serat 30 kontainer per tahun (diekspor ke) China," sebut dia.

Selian mengekspor ke pasar internasional, lanjut Yohan, kini pihak telah menjalin kerjasama dengan PT Rekadya Multi Adiprima (RMA). Mereka menjadi pemasok utama serat kelapa sebanyak 300 ton per tahun. "(Mulai sejak MoU) kemarin dan berharap seterusnya. Ada jangka waktu pembaharuan lima tahun tapi kan di tengah jalan harus di evaluasi ya, kita fleksibel," tuturnya.

Hingga kini, KPMK baru bisa memenuhi sekitar 60-70 persen serat kelapa dari 100 persen target yang diminta RMA. Akan tetapi mereka akan memenuhi pasokan itu secara penuh mulai Januari 2019 mendatang. "Kita sudah persiapkan tempat-tempat atau area produksi yang lain. Kita bisa supply 300 ton, ini dibantu juga oleh mereka (RMA) untuk menyiapkan lahan, bangunan, dan alat produksi," tambahnya.

Diketahui, Indonsesia merupakan salah satu penghasil buah kelapa terbesar di dunia saat ini. Sehingga potensi serat kelapa jadi industri baru dinilai sangat besar. (***/PRO3)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4132


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved