Berita Lampung, Portal Berita Lampung, Berita Lampung Terkini, Berita Daerah Lampung, Web Berita Lampung, Berita Nasional Terkini, Berita Kuliner, Berita Kuliner Lampung, Portal Berita Lampung Terkini, Portal Berita Pariwisata Lampung, Portal Berita Pariwisata Nasional, Portal Berita HPN, Portal Berita Asian Games

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Maraknya teror orang gila di Lampung belakangan ini menjadi masalah serius. Pasalnya, orang gila yang ada cenderung menyerang ulama atau tokoh agama.

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung menilai, orang gila, miskin, dan terlantar merupakan tanggung jawab negara. "Negara harus menyelesaikan masalah ini, sehingga tak ada lagi orang gila, miskin, dan terlantar," kata Sekretaris PWM Lampung Sudarman kepada Lampungpro.com melalui sambungan telepon, Senin (19/2/2018) sore.

Terkait kasus orang gila yang menyerang tokoh agama, Sudarman mengaku perlu ada pendalaman kasus. Pasalnya, jika orang gila biasa cenderung tidak membuat masalah di tengah masyarakat. Orang gila biasa, kata Sudarman, cenderung takut dengan tokoh agama. "Harus dicek gila benar atau tidak," kata dia.

Muhammadiyah sendiri, kata Sudarman ,memiliki delapan pondok pesantren besar yang tersebar di Lampung. Ia mengatakan, kewaspadaan pimpinan pondok dan santri harus ditingkatkan. Jika memang benar ada kecenderungan orang gila menyerang tokoh agama, maka pondok pesantren dan tempat ibadah akan menjadi target lokasi.

Ia pun berharap, jika ada laporan penganiayaan oleh orang gila, harua segera ditindaklanjuti aparat kepolisian. Proses tindak lanjut dan pendalaman kasus harus secara menyeluruh, tidak sebatas pada yang muncul di permukaan. "Diselesaikan secara mendalam akar masalahnya, agar tak berlanjut," kata Sudarman.

Ia pun ragu dengan adanya orang gila yang menganiaya tokoh agama. Bahkan, kata dia, bisa jadi ada gerakan yang membahayakan masyarakat yang belum didalami serius oleh aparat kepolisian. "Aparat harus mengkaji mendalam dan meredam permasalahan ini," kata dia. (SYAHREZA/PRO2)