Sosialisasi dan Pemantapan Perencanaan Program HETI Project 2023 dan 2024 | Lampungpro.co/Dok Humas Unila

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Tim Project Implementation Unit (PIU) Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Lampung (Unila), melaksanakan sosialisasi dan pemantapan perencanaan program HETI Project tahun 2023-2024. Kegiatan diselenggarakan di Ruang Rapat Gedung VI RSPTN Unila Lantai I, Rabu (11/1/2023).

Rapat dipimpin langsung PIU Manajer Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si, dihadiri Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Prof. Dr. Dyah Wulan Sumekar RW, SKM., M.Kes, dan jajaran Tim RSPTN Unila. Dalam pengarahannya, Prof. Satria mengatakan, selain mengevaluasi kinerja tahun 2022, kegiatan bertujuan untuk menyusun dan menyesuaikan program yang sudah ditargetkan, agar sesuai timeline yang dicanangkan.

"Kami himbau ke tim, agar segera menghimpun kembali database dosen Fakultas Kedokteran Unila. Sehingga nantinya bidang yang terlibat, dapat bergerak sesuai kompetensi," kata Satria Bangsawan.

Sebab Satria menilai, hal itu berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM) Fakultas Kedokteran Unila, yang diharapkan mampu melakukan riset dan publikasi internasional. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan kegiatan professorship, dapat menjadi daya ungkit peningkatan jumlah guru besar Universitas Lampung.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Unila, Prof. Dyah Wulan Sumekar menjelaskan, semua dosen Fakultas Kedokteran Unila yang terlibat dalam kegiatan HETI Project, sudah memenuhi tahapan seleksi. Namun yang jelas, seleksi itu dilakukan baik di tingkat fakultas maupun HETI.

Ada pun pokok pembahasan yang menjadi bahan diskusi rapat, antara lain paparan anggaran oleh Koordinator Keuangan Dr. Sri Hasnawati mengenai realisasi anggaran 2022, dan rencana 2023-2024. Lalu mereview kembali ketepatan timeline dan persiapan kegiatan, pembahasan dana kontingensi, dan persiapan FGD kegiatan tim gender.

Lalu melaksanakan monev mengenai rencana kegiatan tahun 2023, pembahasan reviewer laporan penelitian dan laporan keuangan, serta pembahasan revisi anggaran mengenai konsistensi penggunaan USD atau IDR. (***)

Editor : Febri Arianto