BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Angka konsumsi ikan dalam rumah tangga Bandar Lampung 2017, tercatat hanya sebesar 21,87 kg/kapita/tahun. Untuk itu, melalui kegiatan Lomba Masak Ikan Nusantara (LMIN) 2018 diharapkan tingkat konsumsi ikan masyarakat Lampung semakin tinggi. Lewat kreativitas peserta untuk mengolah boga bahari (seafood) menjadi hidangan lezat dan bergizi.

"LMIN diharapkan dapat mendorong keragaman kuliner Indonesia, sebagai produk wisata yang dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Untuk melakukan perjalanan wisata daerah yang terus dikembangkan adalah kawasan minapolitan pulau pasaran sebagai pusat pengelolaaan ikan teri dan produk turunannya," ujar Kabag Humas dan Protokol Pemkot Bandar Lampung Paryanto, Senin (6/8/2018).

Ia mengungkapkan, Lampung terkenal lewat masakan khasnya yaitu Gulai Taboh. Untuk itu, Pemkot Bandar Lampung bersama segenap Jasa usaha pariwisata, Komunitas ICA (Indonesian Chef Association) dan IWAKUL  (Ikatan Wisata Kuliner Lampung), siap mendukung lomba masak Ikan Nusantara 2018. "Kami Berharap acara ini sekaligus dapat memperkenalkan kuliner dan destinasi wisata di Kota Bandar Lampung khususnya, dan Provinsi Lampung pada umumnya," ungkap  dia.

Ia menjelaskan Lomba Masak Ikan Nusantara (LMIN) mulai diselenggarakan pertama kali tahun 2017. Lomba masak skala nasional ini terbuka bagi seluruh Warga Negara Indonesia berusia 18-55 tahun yang memiliki identitas resmi dan punya minat memasak.

"Kriteria penilaian meliputi: rasa, penyajian atau presentasi, kreativitas, dan kebersihan. Pemenang LMIN 2017 adalah Abdul Kadir dengan Resep Botok Ikan Masak Putih (Pontianak), Juara II Ruben Jeremia dengan Resep Gabus Pucung Sambal Pete (Jakarta), dan Juara III Narti Buo dengan Resep Ikan Santan Goroho (Gorontalo)," jelasnya.(**/PRO4)