#webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #beritapolitiklampung

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung akan menerapkan�tapping box,�dalam pengelolaan pajak pada tempat-tempat seperti layanan publik. Hal ini sebagai inovasi dalam meningkatkan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandar Lampung Badri Tamam mengatakan, penggunaan�tapping box akan dilakukan di layanan publik seperti�hotel, restauran, tempat rekreasi, dan layanan publik lainnya untuk mengontrol pembayaran pajak.

"Kita melakukan inovasi, nantinya akan menggunakan�tapping box, setiap transaksi itu bisa terlihat di tapping box itu," ujar dia, Selasa (3/7/2018).

Badri menjelaskan, Pemkot Bandar Lampung sendiri sudah menganalisis perkiraan potensi pendapatan daerah. Ini dilihat dari beberapa tempat yang memiliki potensi penghasil pajak tinggi.

Namun, dalam kenyataan pembayaran pajak yang diterima tidak sesuai dengan perkiraan. "Pendapatan dari restoran, hotel, masih belum sesuai dengan potensi yang ada. Maka kita ingin menerapkan�tapping box�itu," jelasnya.

Menurutnya, Pemkot juga akan berupaya mengidentifikasi lebih lanjut untuk meyelesaikan permasalahan pajak itu. Ia akan melakukan eksetensifikasi dan intensifikasi terhadap pajak maupun retribusi. "Karena kita proyeksikan masih ada pertumbuhan dalam peningkatan PAD," kata dia.

Perlu diketahui�tapping box�merupakan alat untuk merekam segala transaksi, regristarsi tunai, data penjual dari point of sale, dan data wajib pajak. (REKANZA/PRO2)