Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Tingkatkan Produksi, Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Polinela Beri Pelatihan Pembuatan Biosaka di Desa Wiyono
Lampungpro.co, 30-Aug-2025

Sandy 215

Share

Tim dosen Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan beri pelatihan pembuatan biosaka di Desa Wiyono, Pesawaran | LAMPUNGPRO.CO

PESAWARAN (Lampungpro.co) : Ketergantungan petani pada pupuk dan pestisida sintetis dari tahun ke tahun semakin tinggi. Dampaknya bukan hanya biaya produksi yang kian membengkak, tetapi juga ancaman terhadap kualitas tanah, air, dan lingkungan.

Melihat persoalan ini, tim dosen dari Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Negeri Lampung (Polinela) turun langsung ke Desa Wiyono, Kecamatan Gedung Tataan, Kabupaten Pesawaran, pada Sabtu (30/8/2025). Mereka melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan mengusung tema “Implementasi Upaya Reduksi Ketergantungan Pupuk dan Pestisida Sintetis melalui Aplikasi Biosaka dalam Konservasi Kelestarian Lingkungan”.

Program ini menyasar Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Mawar, yang sebagian besar anggotanya adalah ibu rumah tangga. Mereka selama ini mengelola kebun sayur bersama, lalu menjual hasil panen untuk menambah pendapatan keluarga.

Sejak awal, para peserta menunjukkan semangat tinggi. Mereka mendengarkan penjelasan tentang konsep Biosaka, manfaatnya bagi lingkungan, hingga praktik langsung membuatnya. Biosaka dibuat dari gulma yang mudah ditemukan di sekitar desa.

“Dengan bahan sederhana, mereka bisa menghasilkan pupuk alternatif yang lebih murah, ramah lingkungan, dan bermanfaat untuk kesuburan tanah,” jelas Nindy Permatasari, S.Pd., M.Sc., ketua tim PKM.

Sesi praktik menjadi bagian paling ditunggu. Anggota KWT dengan telaten mengikuti arahan tim dosen dalam meracik Biosaka. Momen ini tak hanya memberi pengalaman baru, tetapi juga menumbuhkan keyakinan bahwa mereka mampu mandiri tanpa harus bergantung pada pupuk kimia.

Peserta juga belajar cara mengaplikasikan Biosaka di lahan perkebunan agar manfaatnya bisa langsung dirasakan. Menurut tim, penggunaan Biosaka secara rutin dapat memperbaiki kualitas tanah, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama, serta mengurangi pencemaran akibat residu pestisida sintetis.

Biosaka dikenal sebagai inovasi berbasis kearifan lokal dengan biaya produksi rendah. Selain merangsang pertumbuhan tanaman, teknologi ini juga menjaga keseimbangan ekosistem tanah.

“Dengan Biosaka, petani bisa menghemat pengeluaran sekaligus menjaga lingkungan tetap lestari,” kata Nindy.

Kegiatan PKM ini juga melibatkan dosen Resti Puspa Kartika Sari, S.P., M.Si., Maisuri Hardani, M.Pd., serta Lu’lu’ Kholidah Fauziah, S.Si., M.Sc. Melalui PKM ini, Polinela tidak hanya hadir sebagai institusi pendidikan tinggi yang berperan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, tapi juga menjadi mitra strategis masyarakat dalam menghadapi tantangan pertanian modern.

Polinela berharap, pengenalan Biosaka di Desa Wiyono bisa menjadi inspirasi bagi kelompok tani lain di Provinsi Lampung untuk beralih ke pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Ini adalah langkah kecil menuju pertanian masa depan yang tidak hanya produktif, tapi juga peduli pada kelestarian alam,” pungkas Nindy. (***)

Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Bro, Pelajaran Apa yang Kau Petik dari...

Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...

15553


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved