ROMA (Lampungpro.com): Tak hanya kalangan perfilman Italia, wartawan dan masyarakat di Negeri Pizza ini ternyata cukup baik merespons kehadiran film Da'wah. Apalagi film yang diproduser Sapta Nirwandar ini menyajikan dua hal yang banyak menarik perhatian masyarakat Italia, Islam dan Pesantren.

Pada acara jumpa pers film tersebut di ajang Rome Film Festival, Sabtu (4/11/2017), sutradara Film Da'wah Italo Spinelli menjelaskan soal dinamika Islam dan pesantren yang damai di Indonesia. Hal itu yang membuat dia pun tertarik untuk mengangkatnya menjadi film dokumenter berjudul Da'wah.

Sejumlah wartawan Italia mengajukan banyak pertanyaan terutama soal anggapan Islam yang mengajarkan kekerasan. Menurut Italo, pertanyaan seperti itu muncul karena adanya penafsiran yang tidak utuh terhadap ajaran Islam. "Di Indonesia, penafsirannya tidak seperti itu. Islam dijalankan sebagai agama yang benar-benar mengajak pada perdamaian," ujar Italo.

Jawaban Italo ini yang menjadi intisari film yang diproduseri tokoh Lampung Sapta Nirwandar itu. Karena membawa pesan perdamaian, sutradara beken asal Italia Bernardo Bertolucci, yang menjadi juri dalam festival film tersebut, memilih Da'wah sebagai salah satu kontestan Rome Film Festival yang berlangsung 26 Oktober 2017 sampai 8 November 2017.

Tak hanya para jurnalis Italia yang terlihat antusias menanyakan berbagai aspek soal film Da'wah ini. Publik Roma juga antusias menonton film dokumenter yang menggambarkan kehidupan pesantren tersebut. Pihak panitia mengklaim 300 tiket yang di jual untuk pemutaran film Da'wah sudah habis terjual.

Film yang diproduksi Kaia Film Indonesia itu menggambarkan kehidupan di Pesantren Dalwa, Pasuruan, Jawa Timur. Islam yang tergambar dalam kehidupan di pesantren itu sangat jauh dari persepsi tentang kekerasan dan berbagai stereotipe negatif. Islam yang muncul dalam dokumenter yang diproduseri Sapta Nirwandar dan Irsyad Yusuf itu sungguh merupakan ajaran yang damai. (PRO1)