"Kami sangat bangga bisa meluncurkan program ini di Al Kautsar. Teknologi metaverse diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan mendalam bagi siswa," ujar Mahathir.
Yuri Rahmanto, M.Kom., yang juga menjabat sebagai Direktur CEO Metaverse UTI, menjelaskan bahwa Universitas Teknokrat Indonesia telah mengembangkan 12 pusat unggulan, salah satunya adalah Metaverse Center of Excellence. Pusat unggulan ini terdiri dari dosen, staf struktural, dan mahasiswa yang memiliki keahlian di bidang informatika, pemodelan perangkat tiga dimensi (3D), serta pengembangan perangkat lunak dan game.
"Universitas Teknokrat Indonesia memiliki delapan mahasiswa inti yang terlibat dalam struktur tim metaverse, dibantu oleh mahasiswa lain yang memiliki kemampuan dasar dalam 3D modeling dan pengembangan perangkat lunak. Mereka adalah bagian penting dari pengembangan metaverse di UTI," jelas Yuri.
Lebih lanjut, Yuri menjelaskan bahwa Metaverse UTI kini berkembang ke dalam enam sektor utama, yaitu pendidikan, pelayanan publik, pariwisata, hiburan, arsitektur, dan pemasaran. "Tahun lalu, kami baru memiliki satu sektor virtual, yaitu pusat perbelanjaan (mall). Namun, kini kami telah berkembang menjadi enam sektor, masing-masing dengan ruang virtual yang dirancang khusus untuk keperluan berbeda," tambahnya.
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
333
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia