BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Tim Krakatau FC Universitas Teknokrat Indonesia berhasil meraih juara nasional, dalam ajang Kontes Robot Sepakbola Indonesia, yang diselenggarakan Puspresnas Kemendikbud, Sabtu (21/11/2020). Universitas Teknokrat Indonesia menjadi juara nasional kontes ini, setelah meraih Juara 2 Kategori Lomba Lari mengalahkan Tim Ichiro dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya di babak semi final.
Selain itu, Tim Universitas Teknokrat Indonesia juga didampuk menjadi Juara 3 Kategori Menggiring Bola, setelah mengungguli Tim Balerang FC dari Politeknik Negeri Batam. Tim Krakatau FC berhasil mendapatkan juara nasional tersebut, setelah mengalahkan 15 universitas dari seluruh Indonesia.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Teknokrat Indonesia Mahathir Muhammad mengatakan, dalam ajang kejuaraan nasional yang digelar secara daring oleh ITB dan Kemdikbud RI tersebut, Tim Krakatau FC berhasil lari dengan cepat mengungguli robot humanoid lain pada saat menyusuri medan perlombaan. Kemudian berhasil menggiring bola dengan cepat ketika menggiring bola dan ketika kerjasama, robot berhasil cepat membuat bola gol ke gawang.
"Kami merasa bersyukur bisa mendapatkan juara nasional. Apalagi Kontes Robot Sepakbola Indonesia tahun ini, bisa dikatakan tidak mudah karena dilakukan secara online. Hal itu membuat beberapa kendala, salah satunya gangguan sinyal yang membuat instruksi dari juri terlambat diterima," kata Mahathir Muhammad.
Meski demikian, untuk robot dari Universitas Teknokrat sendiri tidak ada kendala. Sebab sebelum Kontes Robot Sepaknola Indonesia berlangsung, robot sudah dipersiapkan dengan maksimal. Ada empat robot yang diikutkan dalam Kontes Robot Sepakbola Indonesia, yang terdiri dari tiga robot regenerasi dan satu robot baru.
Pembimbing Tim Krakatau FC Maulana Aziz mengungkapkan, untuk bisa mempersiapkan empat robot tersebut, Tim Krakatau FC sampai harus menginap dan begadang di laboratorium. Kalau robot regenerasi, persiapan tidak lama dan kurang dari satu minggu robot itu sudah selesai.
"Paling lama adalah mempersiapkan robot baru. Pembuatannya saja butuh waktu 1,5 bulan. Pembuatan yang paling lama adalah rangkanya. Satu bagian rangka bisa berjam-jam, dan kalau gagal harus diulang lagi dari awal. Pengulangan pembuatan juga harus dilakukan ketika sedang membuat rangka, tiba-tiba mati lampu, karena setelah lampu hidup kembali pembuatan rangka tidak bisa dilanjutkan," ungkap Maulana.
Sementara Rektor Universitas Teknokrat Indonesia M Nasrullah Yusuf dirinya sangat bersyukur atas diraihnya juara nasional Kontes Robot Sepak Bola Indonesia. Juara nasional ini membuktikan meskipun sedang ada pandemi Covid-19, semangat untuk meraih prestasi tidak surut. Ia berharap kedepannya semangat ini bisa terus terjaga.
"Juara nasional ini, bukan yang pertama kali diraih Universitas Teknokrat Indonesia. Tapi setiap tahunnya Universitas Teknokrat Indonesia, selalu mendapatkan juara nasional. Persiapan untuk mengikuti kejuaraan nasional sangat matang yang dilakukan semua tim," jelas M. Nasrullah Yusuf.
Ada pun persiapannya seperti pelatihan dan karantina, dimana khusus tahun ini karantina dilakukan terbatas karena ada pandemi Covid-19. Nasrullah berpesan kepada semua mahasiswanya, untuk terus pertahankan gelar juara nasional. Kuncinya tetap semangat, disiplin, dan terus berjuang. (RLS/PRO3)
>
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1296
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia