Dokumentasi Humas Univesitas Terbuka Bandar Lampung | LAMPUNGPRO.CO/Ist

“Kakao yang dihasilkan oleh para petani di Desa Surya Mataram selama ini belum diolah secara optimal. Dengan pelatihan ini, kami berharap dapat membantu petani mengolah kakao dari bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau produk jadi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujar Dr. Whika.

Kegiatan ini melibatkan kerjasama dengan Pemerintah Desa Surya Mataram. Kepala Desa Ismail Subing dan Wakilnya, Sholikin, turut mendukung dan berperan aktif dalam pelaksanaan pelatihan ini. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Koperasi & UMKM Kabupaten Lampung Timur, termasuk Kabid. Pemberdayaan Koperasi & UMKM, H. Rohiman, S.I.P.

Tim PkM UT Lampung yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari Dr. Whika Febria Dewatisari, Drs. Agus Suprijanto, M.Pd., Dra. Sri Ismulyaty, M.Si., Agus Iskandar Pradana Putra, S.H., M.H., Eli Budi Santoso, S.E., M.S.Ak., Akt., C.A., dan Suparmo, S.IP. Mereka dibantu oleh mahasiswa UT Lampung, yakni Rica Wulandari, A.Md., Supriyanto, Prawira Wardaya, Erza Nur Suciani, dan Agung Indra Pratama.

Ketua Gapoktan Desa Surya Mataram, Radswi Hamzah, menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan bahwa pelatihan pengolahan kakao sangat dibutuhkan oleh para petani. “Dengan adanya pelatihan ini, kami para petani dapat memahami cara mengolah kakao dengan lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan nilai jual produk kami,” ungkap Radswi.

Kakao, atau Theobroma cacao, merupakan salah satu komoditas perkebunan utama di Indonesia, dan permintaan terhadap kakao, baik di pasar domestik maupun internasional, terus meningkat. Desa Surya Mataram, yang sebagian besar penduduknya adalah petani kakao, memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai sentra pengolahan kakao yang lebih produktif dan bernilai tambah tinggi. (*/ADV)