Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Wajib Baca...Pentingnya Membentengi Keluarga dari Terorisme
Lampungpro.co, 25-May-2018

Lukman Hakim 960

Share

#webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampu¬¬ngproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #beritapolitiklampung

JAKARTA (Lampungpro.com): Diperlukan strategi khusus untuk memastikan keterlibatan anggota keluarga dalam aksi terorisme agar jangan terulang lagi. Menegingat, aksi teroris yang melibatkan anggota keluarga di Surabaya bisa disebut sebagai modus baru dan sangat memprihatinkan.

Sebab, keluarga adalah lingkaran pertama dan utama dalam penanaman nilai yang akan dipegang teguh oleh anak hingga waktu yang sangat lama. Di lingkaran inilah nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian harus ditanamkan sedini mungkin.

"Aksi serangan teror dengan melibatkan seluruh anggota keluarga memang merupakan modus baru dalam kancah terorisme. Meski begitu, benih-benihnya telah ada sejak lama, terutama dengan kemunculan ISIS," kata Satgas Penindakan di Direktorat Penindakan BNPT Didik Novi Rahmanto di Jakarta, Rabu (23/5/2018).

Menurutnya, kelompok teroris ini telah lama menggemakan panggilan kepada para simpatisan dan pengikutnya agar keluarga diikut sertakan dalam aksi yang mereka sebut dengan hijrah dan jihad. Kelompok yang mulai kehabisan amunisi itu pun telah menyiapkan berbagai peran khusus untuk masing-masing anggota keluarga.

Ayah diberi peran sebagai tentara atau pejuang, sementara istri diberi peran untuk mengajari anak tentang nilai-nilai ISIS. "Serta membantu perjuangan kelompok teroris untuk mewujudkan delusi mereka mendirikan kekhalifahan tunggal untuk seluruh umat Islam di dunia," jelasnya.

Didik yang juga mahasiswa doktoral di Departemen Kriminologi UI menambahkan,�keterlibatan perempuan dalam gerakan dan aksi terorisme menjadi alarm kuat untuk institusi keluarga. Sebagai madrasatul ula (madrasah pertama) bagi anak, sosok perempuan atau ibu memiliki peran sangat besar dalam menentukan arah masa depan keluarga.

Hal itu lantaran ibu adalah corong utama untuk segala informasi yang akan dicerna oleh anak. "Sudah sepatutnya para ibu mendapat asupan informasi yang baik dan benar. Dalam konteks ini, para ayah perlu mengambil peran untuk memberi arahan dan masukan, bukan perintah tanpa kesepakatan," kata dia, dilansir Halallife (Grup Lampungpro.com).

Meski begitu, tambah Didik, derasnya informasi melalui internet juga telah menjadi tantangan tersendiri bagi kesolidan keluarga. Padahal, tak semua informasi di internet adalah valid atau teruji kebenarannya. Sementara di sekolah, banyak penelitian menunjukkan bahkan sekolah pun kerap disusupi faham radikalisme.

"Sekolah kerap kali tak menjadi tempat aman dari radikalisme. Justeru, beberapa sekolah diindikasi kuat menjadi persemaian untuk lahir dan berkembangnya ajaran kebencian," kata dia.

Data dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang dirilis pada 2016 menunjukkan bahwa 25% siswa dan 21% guru menyatakan Pancasila tak lagi relevan. Sebagai gantinya, 84,8% siswa dan 76,2% guru setuju dengan penerapan syariat Islam di Indonesia. 4% dari mereka bahkan menyatakan setuju dengan kebiadaban kelompok teroris ISIS. (**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3873


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved