JAKARTA (Lampungpro.com): Wakil Presiden Muhammad Yusuf Kalla mengaku mengikuti perkembangan berita melalui media online. Demikian halnya dengan Presiden Joko Widodo. Sambil berseloroh, Wapres mengatakan Presiden Joko Widodo tidak punya arloji, tapi punya iPad yang dibawa kemana-mana.

"Presiden bisa baca berita online lewat iPad mungkin 4-6 jam sehari. Tapi saya hanya waktu istirahat. Setiap hari saya membaca delapan koran dan apa yang saya baca kebanyakan sudah baca di media online," kata Wapres Jusuf Kalla ketika membuka Kongres I Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2017).

Menurut Wapres, media online adalah keniscayaan karna dunia berjalan cepat dengan teknologi. "Jadi dengan teknologi dunia berjalan cepat, dunia juga tidak tersentralisis lagi. Pertama dulu radio, sekarang ndak butuh lagi radio untuk revolusi, sekarang duduk-duduk di rumah, merubah dunia kecepatan dan tanpa sentralisis," kata Jusuf Kalla.

Saat memberi kata sambutan, Ketua Panitia Adi Prasetya mengatakan lebih dari 20 tahun media siber ada di Indonesia. "Tapi baru kali ini memiliki asosiasi yang bersama-sama konsen untuk memajukan profesionalitas," kata Adi Prasetya.

Menurut Adi, AMSI merupakan organisasi yang dideklarasikan para pemimpin redaksi atau perwakilan perusahaan media online pada 18 April lalu. Awalnya, AMSI diinisiasi 26 perusahaan media online yang merasa prihatin dengan maraknya berita hoax, terutama melalui media online.

"AMSI lahir dari situasi tidak enak melalui berita-berita bohong yang disebarkan melalui media yang seolah-olah resmi dan media masa. Merebaknya berita bohong dan fitnah seolah tidak bisa dibendung. Sehingga teman-teman lalu menggagas lahirnya AMSI dan 18 April 2017," kata Adi Prasetya.

AMSI ingin menjadi elemen bangsa yang bisa mengajak masyarakat untuk pintar memilih mana kabar buruk, baik, dan bohong. AMSI bersama media siber anggotanya ingin merapatkan barisan, saling asah, asuh, asih. Hingga kini, anggota AMSI tercatat hampir 300 media dengan 107 media yang mendaftar untuk mengikuti kongres di Jakarta. "Kita ingin membantu sesama media siber untuk tumbuh bersama," tegas Adi. (PRO1)