Ilustrasi Harimau Sumatera | Ist/Lampungpro.co

LIWA (Lampungpro.co): Seorang warga Grobogan, Jawa Tengah, bernama Sudarso (50), ditemukan meninggal dengan kondisi tak utuh, akibat dimangsa Harimau Sumatera di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Talang Lobang, Air Hitam, Lampung Barat pada Selasa (27/5/2025).

Kapolres Lampung Barat, AKBP Reinaldo Aser mengatakan, korban ditemukan pertama kali oleh warga sekitar di dekat gubuk tempat tinggal korban sekitar pukul 08.30 WIB.

"Jadi warga ini awalnya menemukan potongan tubuh berupa tulang manusia dan pakaian korban, yang berjarak sekitar 50 meter dari gubuk tempat tinggal korban," kata AKBP Reinaldo Aser dalam keterangannya.

Melihat temuan itu, warga kemudian melaporkan hal tersebut ke pemerintah pekon dan pihak kepolisian, yang langsung ditindaklanjuti dengan meninjau lokasi kejadian.

Korban kemudian langsung dievakuasi ke Puskesmas Air Hitam, dimana dari keterangan dokter di Puskesmas tersebut, korban diperkirakan sudah dua hari meninggal dunia di lokasi.

Sementara itu, Kepala Balai Besar TNBBS, Hifzon Zawahiri mengungkapkan, berdasarkan laporan petugas Resor Sekincau. SPTN Wilayah III, Krui BPTN Wilayah II Liwa, Balai Besar TNBBS, telah terjadi interaksi negatif antara manusia dengan harimau sumatera yang menyebabkan satu orang meninggal dunia di zona rehabilitasi kawasan TNBBS atau pada Register 46B Gunung Sekincau, wilayah administratif Pekon Sukadamai, Air Hitam, Lampung Barat.

"Sebelumnya terdapat laporan masyarakat, ada satu warga yang beraktifitas ilegal di dalam kawasan TNBBS hilang selama tiga hari di wilayah Air Hitam," ungkap Hifzon Zawahiri.

Kemudian laporan tersebut, ditindaklanjuti petugas gabungan terdiri dari BBTNBBS, Tim Inafis Polres Lampung Barat, Polsek Sumber Jaya, Kodim 0422/Lampung Barat, Koramil 422-06/ Sumber Jaya, Puskesmas Air Hitam, dan masyarakat sekitar.

Tim gabungan memeriksa lokasi kejadian serta evakuasi korban. Selain itu petugas kami juga melakukan verifikasi tanda-tanda keberadaan satwa harimau berupa tapak dan ditemukan kotoran harimau yang selanjutnya akan dilakukan uji DNA. (***)

Editor : Febri Arianto